Menengok Perjuangan Madin Di Kaki Gunung Slamet
Daftar Isi
Gedung Madin Darul Ulum Kutabawa (foto : kangprayit) |
KUTABAWA.Bambangan.(27-01-2020) Sengaja kami bersilaturahmi langsung dengan Kepala Madin Darul 'Ulum Ustad Ihya Ulumudin diDusun Bambangan Kecamatan Karangreja perbatasan kabupaten Pemalang bersama teman kami Surono (30) untuk menjadi teman bercerita dalam perjalanan.
Sampai kami berdua di Kediaman Kepala Madin pada pukul 20.30 Wib setelah mempuh perjalanan satu jam dari rumah kami Desa Sidanegara Kaligondang Purbalingga.
Menurut Ustad Ihya ulumudin Madin Darul Ulum berdiri tahun 2006 sudah 14 tahun silam, awalnya pengajian berjalan dimasjid Baitusalam.
Ustad Ikhya Ulumudin dan Ustad Ahmad Prayitno (Foto kangprayit) |
kemudian beberapa waktu pindah menempat di SD 2 Kutabawa yang pada saat itu kosong karena peserta didiknya di SD 1 Kutabawa, dengan perjanjian bilamana dipakai SD maka santri harus pindah.
Ketika SD digunakan kembali maka santri diboyong( dipindah) kerumah ustad Ikhya Ulumudin yang familier disapa Ustad Ikhya Sampai 3 tahun lamanya.
Keinginan memiliki gedung sudah menjadi cita - cita sejak lama, setelah menempat dirumah Ustad doa dan harapan ustad ikhya terkabulkan, ada seorang yang mengikhlaskan tanahnya untuk wakaf yaitu beliau H.Mudri Mujianto yang tidak lain adala Keponakan dari Istri Ustad Ihya Ulumudin.
Setelah tanah wakaf didapatkan barulah mulai dibangun setelah dua tahun dengan dana dari Masyarakat dan walisantri dengan bangunan 4 lokal dengan menghabiskan 80han juta.
Delapan tahun gedung lama digunakan untuk mengaji santri, seiring dengan jumlah santri yang semakin bertambah dan fasililitas kurang dan gedung semakin rusak.
Ustad Ahmad Prayitno dalam kunjungan yang pertama di Madin Darul Ulum |
Maka 2017 gedung mulai dibangun berdasarkan kesepakatan pengurus dengan diawali dadi kas madin sisa Kegiatan Ziarah walisanga yang cukup untuk pondasi.
Setelah pondasi selesai kurang lebih dua bulan dengan semangat masyarakat dan Bantuan dari dana Desa sebesar 150 juta serta seluruh wali santri dan masyrakat yang dibebani sebesae 250 ribu perkeluarga/ rumah.
Dari satu Kadus 200an rumah terlibat dalam pembangunan sampai lantai 3 menghabiskan kisaran 450 belum termasuk konsumsi.
Selama pembangunan konsumsi dibantu oleh masyarakat dengan jadwal selama 6 bulan berjalan.
Keinginam Ustad Ikhya saat adalah memiliki akta Notaris dah bilamana Representatif gedung luas tanah maka beliau merindukan berdirinya MI.
Sampai saat ini santri yang mencapai 200 santri tidak dibebani I'anah Syahriyah, hanya menunggu kepedulian walisantri pada Akhir tahun yang mungkin mengikhlaskan Untuk Ustadz dan Ustadzah yang berjumlah 5 Orang.
Sebelumnya memang ada Syahriyah tapi karena tidak maksimal serta perintah Ibunda Ustad Ihya untuk tidak memungut Syahriyah sehingga Sampai saat ini syah riyah ditiadakan dan gajih ustad Ustadzah ditanggung Pribadi Kepala Madin serta Honor APBD Purbalingga.
Dimadin ini juga ada tabungan santri yang alokasinya untuk Akhirusamah atau untuk kegiatan Ziarah.
Tulisan ini sengaja saya buat untuk dapat memotifasi Sesama pejuang Agama Islam dalam pendidikan Diniyah dan Sampai saya menulis dingin semakin menusuk tulang dan jam dindinding menunjukan pukul 21.31 Wib.
Semoga manfaat (prayitno).
Kepala madin Irsyadul Awwam.
Sidanegara Kaligondang.
Yang mau pesan kaligrafi timbul
WA 082 118 630 252.
Fanspage: kangprayit
Youtube:yayasan irsyadul awwam
Fanspage: kangprayit
Youtube:yayasan irsyadul awwam