Purbalingga berharap diputarnya kembali film "Jejak Langkah Dua Ulama"

Daftar Isi

Penonton Film Jejak Langkah Dua Ulama

  Di Purbalingga(Foto :Kangprayit.com)
Purbalingga.Rabu (26-02-2020) Para penonton Film "Jejak Langkah Dua Ulama " Kabupaten Purbalingga mengharap kembali di putarnya film diPurbalingga.

Pasalnya menurut beberapa penonton Filmnya sangat bagus dan banyak pelajaran yang dapat dipetik.

Walau hujan terus turun ratusan penonton tetap semangat hadir menonton film "Jejak Langkah Dua Ulama " yang ditempatkan di Balai Desa Selanegara Purbalingga setelah sebelumnya diputar di Kota Kediri.

Sambil menonton para penonton ditemani segelas kopi yang disediakan oleh panitia atau para pemuda karangtaruna Cakra Wiratama Desa Pagerandong dan Karangtaruna Desa Selanegara.

Bukan hanya film yang disajikan buku - buku terjemah Karya Syaikh Hasyim Asy'ari dan kaos bertuliskan " Jejak Langkah Dua Ulama " disediakan oleh tim dari Jombang.

Menurut salah satu crew dari jombang Yusuf mengatakan " jadwal besok adalah pemutaran film diKabupaten Pemalang yang rencananya akan diputar di kota di seluruh indonesia "

"Dalam sehari pemutaran film ada yang satu tempat sampai 4 kali putaran seperti kemarin di Kota Kediri " tambahnya.

Penonton tertawa saat Mbah Hasyim memohon Mbah Kholil bersedia beristirahat dikamar husus dan pakainnya dicuci oleh santri Mbah Hasyim yang lain.

Namun karena Mbah Kholil sedang mondok diPondok Mbah Hasyim Sehingga beliau tidak mau.

Dengan kecerdasan Mbah Hasyim beliau mengatakan bahwa Mbah Kholil mengaanggap Mbah Hasyim Guru sehingga tidak baik seorang murid tidak menurut kepada Kiyainya.

Ahirnya Mbah Kholil berkenan menempat kamar husus dan setiap waktu makan untuk makan dirumah Mbah Hasyim serta pakaian dicuci oleh santri lainya.

Menurut tama salah satu tim pemutaran film dari Jombang yang juga masih nyantri menyampaikan kesan pemutaran film di Purbalingga " bagus penontonnya sudah cukup karena bagi kami bukan masalah banyak penontonnya tetapi setidaknya pelajaran yang disampaikan dalam film ini".

"Lima tim pemutaran film yang ada akan memutar film dimasing - masing daerah yang sudah terjadwal sampai bulan April" tambahnya.

Menurut seorang penonton Sukirno dari Selanegara mengatakan "film ini sangat bagus sebagai masukan kepada masyarakat tentang nasionalisme yang disampaikan dalam film ini, karena film ini tidak hanya untuk dikonsumsi dikalangsn tua tapi juga sangat bagus untuk kalangan muda agar mereka tahu perjuangan Mbah Hasyim dan Mbah Dahlan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia".

"Dengan film ini semoga kedepan Muhamadiyah dan NU semakin erat hubungannya tidak sepertu sekarang yang kelihatan bersebrangan faham" tambahnya.

"Kedepan semoga bisa dapat diputar kembali di Purbalingga dan berkordinasi dengan MWC NU dan Banom serta pengurus Muhamadiyah supaya penonton lebih maksimal" pungkasnya.(Ahmad Prayitno).