25 Keutaman Belajar, Mengajar Menurut K.H.Muhammad Hasyim Asy'ari
Daftar Isi
Kajian Kitab adabul 'Alim wal muta'alim Karya Hadrotus syaikh Hasyim Asy'ari
Bab Awal membahas tentang keutamaan ilmu, Ulama, Belajar dan Mengajar diantara keutamannya adalah
1. Orang yang berilmu akan diangkat drajatnya oleh Alloh SWT.
Sesuai dengan potongan Fiman Alloh Swt dalam Q.S. Almujadalah 11.
يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Yang artinya: niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Arti secara kontekstual bahwa Alloh Swt Akan mengangkat drajat Ulama dari kalian sebab mereka mengumpulkan atau memiliki ilmu dan mengamalkan ilmunya.
2.Orang yang Berilmu drajatnya melebihi orang Umum.
Sesuai dengan apa yang dikatakan ibnu 'abas RA. ' Darojatul 'ulama fauqol mu'miniina bisab'i miati darojatin ma bainadarojataini khomsumiati 'aamin'
Artinya:
Drajat Ulama diatas orang Mukmin berbanding 70 drajat sedang jarak antara dua drajat jaraknya 500 tahun.
3.Orang yang berilmu akan dipuji Oleh Alloh Swt.
Sesuai dengan firman Alloh Q.S. Ali imran ayat 18.
شَهِدَ اللَّهُ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ وَالْمَلَائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ ۚ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
18. Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana
Secara kontekstual bahwa Alloh mengawali dengan memuji dzatnya kemudia memuji malaikat dan ketiga memuji Ahli ilmu atau orang Alim , ini menunjukan cukuplah sangat tinggi drajat orang yang berilmu menduduki level ketiga setela Alloh Malaikat.
4.Orang yang berilmu (jamak ulama) adalah orang yang paling khuwatir dan takut kepada Alloh.
Sesuai dengan Firman Alloh Swt Q.S. Al fathir 28:
( إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ )
“Sesungguhnya di antara hamba-hamba Allah yang takut kepada-Nya hanyalah para Ulama, sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (QS Surat Fathir: 28)
Menunjukan bahwa seorang ulama tingkat kekhuwatiran dan takutnya, ketakwaanya melebihi atau diatas manusia secara umum.
5.Orang yang berilmu adalah sebaik- baiknya makhluk.
Sesuai dengan Firman Alloh Swt dalam Q.S.Al bayyinah 98
﴾إِنَّ الَّذينَ آمَنُوا وَ عَمِلُوا الصَّالِحاتِ أُولٰئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ﴿
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh adalah sebaik-baik makhluk." (QS Al-Bayyinah [98]:7) .
جَزَاؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۖ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ۚ ذَٰلِكَ
لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهُ
Arab-Latin: Jazā`uhum 'inda rabbihim jannātu 'adnin tajrī min taḥtihal-an-hāru khālidīna fīhā abadā, raḍiyallāhu 'an-hum wa raḍụ 'an-h, żālika liman khasyiya rabbah
Terjemah Arti: Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.
Dari ayat diatas menunjukan bahwa ulama merupakan orang yang paling khuwatit dan takut kepada Alloh, dan orang yang paling takut kepada Alloh (Ulama) adalah sebaik- baiknya makhluk.
6.Orang yang 'alim adalah orang yang diinginkan baik oleh Alloh.
Sesuai hadis Nabi Muhammad :
مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا
MAN YURIDILLAHU BIHI KHOYRAN
“Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan padanya,
يُفَقِّهْهُ فِيْ الدِّيْنِ
YUFAQQIHHU FIDDIIN
Allah akan faqihkan ia dalam masalah agama.“
artinya:
“Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan padanya, Allah akan faqihkan ia dalam masalah agama.“
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)
7.Ulama adala pewaris nabi.
Sesuai hadis Nabi Muhammad Saw.
الْعُلُمَاءُ وَرَثَةُ اْلأَنْبِيَاءِ
“Ulama adalah pewaris para nabi.” (HR At-Tirmidzi dari Abu Ad-Darda radhiallahu ‘anhu)
Maka bisa diambil kesimpulan Tidak ada drajat yang lebih tinggi, agung dan mulia melebihi drajat Nabi sehingga tidak ada drajat yang lebih mulia melebihi pewarisnya (Ulama).
8.menjadikan umur bermanfaat, menjadi bekal di akhirat, dan menjadi orang yang beruntung.
" waghoyatul 'ilmi al'amalu bihi li annahu tsamrotuhu wafaidatul'umri wazadul akhiroti faman dzofaro bihi sa'ida waman fatahu khosyiro"
Dan tujuan ilmu adalah mengamalkannya karena sesungguhnya mengamalkan adalah buahnya ilmu, dan berfaidah/ bermanfaatnya umur, dan menjadi bekal diakhirat.
9.Orang yang 'Alim lebih mulya drajatnya.
Sesuai hadis Nabi Muhammad saw.
" Fadlul 'alim 'alal abid kafadlii 'ala adnaakum"
Keutamaan al-`Alim atas al-`Abid sebagaimana keutamaanku atas orang-orang yang lebih bawah di antara kalian (para sahabat)” (HR. Tirmidzi, VII: 456 dari jalan Abu Umamah; juga ath-Thabrani, VIII: 278, No. 7911; Syarhus Sunnah lil al-Baghawi, I: 278; dan Jam’ul Jawami, No. 15925).
10.Akan dimudahkan jalan kesyurga.
Sesuai hadist Nabi Muhammad Saw.
"Man salaka thoriqon yathlubu fihi 'ilman salakalliho bihi thoriqon minthuruqiljannah"
Siapa yang menempuh jalan dengan tujuan mencari ilmu maka Alloh akan menempuhkan (baca jawa: ngambahaken) kepadanya jalan dari beberapa jalan kesyurga.
Dalam redaksi lain nabi mengatakan.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
“Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim, no. 2699)
11.Akan dimintakan ampun oleh ikan yang ada dilaut.
Sesuai hadis nabi muhammad saw.
"Tholibul ilmi yastaghfiru lahu kullu syain hatalhuti filbahri"
Orang yang mencari ilmu akan dimohonkan ampunan oleh segala sesuatu sampai yang ikan yang ada dilaut.
12.Akan didoakan malaikat agar berkah usahanya.
Sesuai hadis Nabi muhammad Saw.
من غدا إلى المسجد لا يريد إلا أن يتعلم خيرا أو يعلمه كان له كاجر حج تام
"Barang siapa yang berangkat pergi di pagi hari untuk kemasjid, sementara dia tidak menghendaki sesuatu kecuali untuk mempelajari kebaikan atau untuk mengajarkan kebaikan, maka berhak memperoleh pahala seperti pahalanya orang yang melakukan ibadah haji secara sempurna".
Hadits Abi Dzarr;
في حديث أبي ذر رضي الله عنه ان حضور مجلس عالم أفضل من صلاة ألف ركعة وشهود ألف جنازة وعيادة ألف مريض
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abi Dzar ra, disebutkan bahwa menghadiri tempat-tempat yang digunakan untuk diskusi ilmiah itu lebih utama dari pada melakukan shalat seribu rakaat (tanpa ilmu), menyaksikan seribu jenazah dan menjenguk seribu orang sakit.
"Man ghoda litholabililmi sholat 'alaihilmalaikatu waburika lahu fiima'isyatihi"
Orang yang pergi dipagi hari untuk mencari ilmu maka malaikat akan memohonkan ampunan alloh padanya dan dimohonkan berkah didalam perekonomiannya/ usahanya.
13.Mendapat pahala haji yang sempurna.
Sesuai hadis Nabi Muhammad. Saw
"Man ghoda ilal masjid layuridu illa ayyata'alama khoiron wayu'alimahu kana lahu kajrihajjatin taamin ".
Orang yang pergi dipagi hari kemasjid tidak ada tujuan kecuali belajar kebaikan (urusan akhirat) atau mengajarkan kebaikan maka baginya pahala haji yang sempurna.
14.orang yang belajar dan mengajar akan mendapat pahala yang sama.
Sesuai hadis nabi muhammad saw.
"Al'alim wal muta'alim kahazihi minhadzihi wajama'ama bainal musabihati walati taliihaa syarikaani filajri wala khoira fisaairinnaasi ba'du".
'Orang yang mengajar dan yang belajar seperti jari ini dari jari ini dan nabi mengumpulkan jari telunjuk dan jari yang disebelahnya (jari tengah) keduanya sama dalam mendapatkan pahala dan tidak ada kebaikan bagi manusia selain keduanya.
15.Menjadi golongan yang selamat.
"Ughdi 'aliman aumuta'aliman au mustami'an au muhiban lidzalika wala takunil khoomisa fatahlika"
Jadilah kamu orang yang berilmu, atau orang yang belajar/ menuntut ilmu, atau orang yang mendengarkan atau orang yang menyukai kepada mereka (orang yang berilmu, orang yang belajar, orang yang mendengarkan ) dan janganlah ngkau menjadi orang yang kslima maka akan rusak ngkau.
Rasulullah Saw bersabda dalam redaksi yang berbeda;
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُنْ عَالِمًا أَوْ مُتَعَلِّمًا أَوْ مُسْتَمِعًا أَوْ مُحِبًّا وَلَا تَكُنْ خَامِسًا فَتَهْلِكَ (رواه بيهقى)
Qoolan Nabiyu Shalallaahu ‘alaihi wasallam. Kun ‘aliman, au muta’alliman, au mustami’an, au muhibban. Walam takun khoomisan, fatahlik.
“Nabi SAW bersabda ;
1. Jadilah engkau orang berilmu, atau
2. Orang yang menuntut ilmu, atau
3. Orang yang mau mendengarkan ilmu, atau
4. Orang yang menyukai ilmu. dan janganlah engkau menjadi orang yang kelima maka kamu akan celaka” (HR. Baihaqi).
Rasul SAW memerintahkan umatnya menjadi ‘Alim (orang berilmu, guru, pengajar, ustad, kyai). Jika belum sanggup, jadilah Muta’allimaan (orang yang menuntut ilmu, murid, pelajar, santri) atau menjadi pendengar yang baik (Mustami’an), paling tidak menjadi Muhibban pecinta ilmu, simpatisan pengajian, donatur yayasan, lembaga dakwah dan pendidikan dengan harta, tenaga, atau pikiran, atau mendukung majelis-majelis ilmu.
16.Akan mendapatkan pahala.
Sesuai dengan perintah Nabi muhammad Saw.
"Ta'allamuu 'ilma wa'alimuuhu nnaasa"
Belajarlah ilmu dan ajarkan kepada manusia.
Hadis diatas memerintahkan untuk belajar dan kemudian bila sudah mendaptkan ilmu agar diajarkan kepada manusia sehingga orang yang belajar dan mengajarkan ilmu akan mendapatkan pahala.
17.Majelis ilmu bagaikan taman syurga.
Sebagaimana hadis Rosululloh saw :
Majlis dzikir adalah taman surga di dunia ini.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِي اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا مَرَرْتُمْ بِرِيَاضِ الْجَنَّةِ فَارْتَعُوا قَالُوا وَمَا رِيَاضُ الْجَنَّةِ قَالَ حِلَقُ الذِّكْرِ
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Jika kamu melewati taman-taman surga, maka singgahlah dengan senang.” Para sahabat bertanya,”Apakah taman-taman surga itu?” Beliau menjawab,”Halaqah-halaqah (kelompok-kelompok) dzikir.”
Dalam kitab Adabul 'alim wal muta'alim bukan 'idza marortum' melainkan 'idza roaitum' hanya berbeda redaksinya.
Imam 'atho menjelaskan bahwa yang dimaksud majelis ilmu adalah Majelis yang didalamnya membahas halal dan haram, bagaimana kamu membeli atau jual beli, bagaimana kamu sholat, bagaimana kamu zakat, bagaimana kamu beribadah haji, bagaimana kamu menikah, bagaimana kamu bercerai dan hal lain yang semacamnya.
18.Orang belajar dituntuk mengamalkan ilmunya.
Hadis Nabi Muhammad saw bahwa
Rasulullah SAW bersabda,
تَعَلَّمُوْاوَعَلِّمُوْاوَتَوَاضَعُوْالِمُعَلِّمِيْكُمْ وَلَيَلَوْا لِمُعَلِّمِيْكُمْ ( رَواهُ الطَّبْرَانِيْ)
Artinya, "Belajarlah kamu semua, dan mengajarlah kamu semua, dan hormatilah guru-gurumu, serta berlaku baiklah terhadap orang yang mengajarkanmu." (HR Tabrani)
Dalam kitab aslinya berbunyi ' ta'alamuu 'ilma wa'maluu bihi ' belajarlah kamu dan amalkanlah kamu ilmu tersebut.
19.Orang yang belajar diharuskan menjadi ahli ilmunya.
Hadis Nabi Muhammad :
'Ta'alamuu 'ilma wakuunuu min ahlihi'
artinya: Belajarlah kamu ilmu dan jadilah kamu ahlinya.
Diharapkan seseorang yang sudah mempelajari suatu ilmu maka kemudian dia mengamalkan ilmu tersebut.
20.Ulama kelak akan ditimbang seberapa banyak tintanya dalam menulis ilmu.
Sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw.
'Yuzanu yaumal qiyyamah midadul'ulamai wadamussyuhadai'
Artinya:Akan ditimbang kelak pada hari Qiyamat tintanya para ulama dan darah para syuhada.
dalam redaksi yang berbeda atau hadis lain :
اذاكان يوم القيا مة وزن مدادا لعلماءبدم الشهداء فيرجع مداد العلماء على دماءالشهداء
( jika datang hari kiamat, maka tita para ulama akan ditimbang dengan darahnya para syuhada, maka tinta para ulama akan lebih unggul dari pada darahnya syuhada).
Dari pemaparan di atas maka perlu kiranya kita menuliskan pengetahuan yang telah kita cerna baik dari buku, atau dari pembicaraan para ahli untuk dijadikan sebagai karya tulis yang bisa bermanfaat bagi saudara-saudara kita, sebagai metode da’wah yang kita lakukan secara tidak langsung mengajak kejalan kebaikan.
21.Ulama ahli fiqih lebih ditakuti Syaitan.
Sebagaimana dalam hadis Nabi Muhammad saw " walafaqihun wahidun asyaddu 'ala syaithon min alfi 'aanidin"
Artinya : sungguh satu orang yang faham ilmu fiqih lebih berat bagi setan dibandingkan seribu orang yang ahli ibadah.
Dalam hadis lain Nabi Muhammad saw bersabda:
وقال صلى الله عليه وسلم: {فَقِيْهٌ وَاحِدٌ مُتَوَرِّعٌ أَشَدُّ عَلىَ الشَيْطَانِ مِنْ أَلْفِ عَابِدٍ مُجْتَهِدٍ جَاهِلٍ وَرعٍ}.
Nabi saw. bersabda, “Satu orang yang faqih (pandai ilmu syariat/fiqih) dan wira’i (yang meninggalkan hal-hal yang diharamkan) lebih berat bagi setan dari pada seribu orang yang giat beribadah (namun) bodoh (meskipun) wira’i.”
22.Ulama dapat memberi syafaat pada hari qiyamat.
Sesuai dengan hadis Nabi Muhammad Saw :
Nabi SAW. bersabda:
"Yasyfa'u yaumal qiyaamati tsalaatsatun: al-ambiyaa-u tsummal 'ulamaa-u tsummasy syuhadaa-u".
Artinya:
"Yang memberi syafa'at pada hari qiamat ialah tiga golongan yaitu: para nabi, kemudian alim ulama dan kemudian para syuhada".
Ditinggikan kedudukan ahli ilmu sesudah nabi dan di atas orang syahid, serta apa yang tersebut dalam hadits tentang kelebihan orang syahid.
23.Ulama akan berada di mimbar dari cahaya.
Sesuai dengan sebuah riwayat :
" annal 'ulamaau yaumal qiyyamah 'alam mimbar minurin".
Artinya: sesungguhnya para ulama di hari qiyamat berada di atas mimbar dari cahaya".
Menuqil imam qodi husain bahwa di riwayatkan dari Nabi Muhammad saw. Nabi bersabda " Man ahabal 'ilmu wal 'ulama lam tuktab 'alaihi khothiatuhu ayaama hayaatihi "
Artinya: Barang siapa yang mencintai ilmu dan Ulama maka tidak akan di tulis kesalahannya dihari - hari selama hidupnya".
24.makmum kepada orang alim bagai makmum pada Nabi.
Sebagaimana terdapat dalam riwayat bahwa Nabi Muhammad saw bersabda :
" Man shola kholfa 'aalimin fakaannama shola kholfa Nabiyin faman shola kholfa Nabiyin faqod ghufiro lahu"
Artinya : Barang siapa yang sholat di belakang orang 'aalim maka bagaikan sholat dibelakang Nabi, orang yang sholat dibelakang Nabi maka akan di maafkan dosanya.
25.Menghadiri majelis ilmu lebih utama dari pada sholat seribu rakaat.
Sebagaimana hadis abi dzar RA. "Anna hudura majlisi dzikrin afdlolu min sholati alfi raka'atin wasyuhudi alfi janazatin wa'iyadi alfi maridin"
Artinya: Sesungguhnya menghadiri majelis ilmu lebih utama daripada sholat seribu rakaat dan menghadiri seribu janazah dan menengok seribu orang yang sakit.(Ahmad Prayitno).
• Refrensi kitab Adabul 'alim wal muta'alim Karya K.H.Muhammad Hasyim Asy'ari. Halaman 6 sampai 16.