PENULIS CILIK : KEUTAMAAN BELAJAR

Daftar Isi

Adapun ayat-ayat yang menerangkan keutamaan belajar yaitu firman Allah Ta'ala :

۞ وَمَا كَانَ ٱلْمُؤْمِنُونَ لِيَنفِرُوا۟ كَآفَّةً ۚ فَلَوْلَا نَفَرَ مِن كُلِّ فِرْقَةٍ مِّنْهُمْ طَآئِفَةٌ لِّيَتَفَقَّهُوا۟ فِى ٱلدِّينِ وَلِيُنذِرُوا۟ قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوٓا۟ إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ

 Arab-Latin: Wa mā kānal-mu`minụna liyanfirụ kāffah, falau lā nafara ming kulli firqatim min-hum ṭā`ifatul liyatafaqqahụ fid-dīni wa liyunżirụ qaumahum iżā raja'ū ilaihim la'allahum yaḥżarụn 

Terjemah Arti: Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. (Q.S.At-taubah, 122)

Dalam firman Allah yang lain disebutkan: maka bertanyalah kamu kepada ahli ilmu jika kamu tidak tahu".(Q.S.An.Nahl,ayat 43)

Nabi Saw bersabda: " Sesungguhnya malaikat itu membentangkan sayapnya  kepada penuntut ilmu,tanda rela dengan usahanya itu".

Nabi Saw bersabda: "suatu bab dari ilmu yang di pelajari seseorang, adalah lebih baik baginya dari dunia dan isinya".
Bersabda Nabi Saw : tuntutlah ilmu walau ke negeri Cina sekalipun ".

Nabi Saw bersabda : menuntut ilmu itu wajib bagi tiap tiap muslim

Nabi Saw bersabda : "ilmu itu adalah gudang gudang. Anak kuncinya pertanyaan.dari itu, bertanyalah!

Sesungguhnya diberi pahala pada bertanya itu empat orang, yaitu: penanya yang ber ilmu, pendengar dan yang suka kepada mereka yang tiga tadi".

Ibnu Abbas Ra berkata Ra:"aku telah menghinakan seorang penuntut ilmu,lalu aku memuliakan yang dituntutnya".

Demikian pula berkata Ibnu Abi Mulaikah ra : belum pernah aku melihat orang seperti Ibnu Abbas. Apabila aku melihatnya maka tampaklah,mukanya amat cantik apabila ia berkata-kata maka lidahnya amat lancar. Dan             apabila ia memberi fatwa maka dialah orang yang amat banyak ilmunya".

Berkata Ibnul Mubarak Ra:" aku heran orang yang tidak mau menuntut ilmu! Bagaimana ia mau membawa dirinya kepada kemuliaan".

Berkata Abud Darda' ra : lebih suka aku mempelajari satu masalah, daripada mengerjakan solat satu malam".
Dan ditambahnya pula :" orang yang berilmu,
Berserikat pada kebijakan. Dan manusia lain adalah bodoh, tak ada kebijakan padanya".

Dan katanya lagi:"Hendaklah engkau orang berilmu atau belajar atau mendengar ilmu dan janganlah engkau orang keempat (tak termasuk salah seorang dari yang tiga tadi)
 Maka binasalah engkau".

Berkata Umar ra :" meninggalkan seribu 'abid yang malamnya mengerjakan solat dan siangnya berpuasa, adalah lebih mudah, dari pada meninggalkannya seorang alim yang mengetahui yang di halalkan dan yang di haramkan Allah".

Maka imam Asy-Syafi' ra : menuntut ilmu adalah lebih utama daripada berbuat ibadah sunah".

Berkata Ibnu abdil Hakam ra: aku belajar ilmu pada imam Malik. Lalu masuk waktu Dhuhur. maka aku kumpulkan semua kitab Untuk mengerjakan shalat.

Maka imam Malik berkata: apa yang engkau pelajari hendaknya diamalkan lebih utama, apabila niat itu benar".

Berkata abu Darda'ra:Barangsiapa berpendapat bahwa pergi menuntut ilmu bukan jihad, maka dia adalah orang yang kurang daya nalarnya"


Sumber: Al Ghazali,mutiara ihya'ulumuddin,lintas media
Penulis: Hafidz Iskandar, Santri Kelas 4 Madin Irsyadul 'awwam, Sidanegara, Kaligondang, Purbalingga, Jawa Tengah.
Editor : Ahmad Prayitno