Kisah Nabi: Tangisan Batu Kecil
Daftar Isi
Allah SWT menyampaikan wahyu kepada Nabi Musa AS, "wahai Musa, keindahan di sisiku sebagaimana suhud dalam kehidupan dunia. Tiada sarana untuk mendekati diri kepadaku sebagaimana berhati-hati dalam menjalankan wara' lantaran kepada ku. Dan tiada ibadah sebagaimana menangis kepada karna takut kepada ku."
Nabi Musa bertanya, "pahala akan aku berikan kepada atas perbuatan perbuatan ini? "
Allah SWT berfirman, "Aku menganugerahkan surga bagi orang orang yang hidup zuhud di dunia. Aku akan memberikan surga kepada ahli wara'(berhati-hati dalam menjalankan agama) yang tiada menyaingi mereka. Dan orang-orang yang menangis karena takut kepadaku tidak akan mendapat pahala seperti orang lain, karena perbuatan ini(menangis) membuatku senang. "
Rasulullah SAW bersabda "wahai Ali berusahalah menangis semampumu lantaran takut kepada Allah, karena balas bagi setiap tetesan air mata (adalah) para malaikat akan membangunkan sebuah rumah untukmu di surga. "
Imam Ali berkata, "apabila tangisan menguasai suatu kaum, maka Allah akan menurunkan Rahmat kepada umat tersebut lantaran tangisannya. "
Dalam beberapa riwayat disebut bahwa salah seorang Nabi, ketika melewati jalan, dia melihat batu kecil yang mengeluahkan banyak air. Dia pun heran dan memohon kepada Allah untuk berbicara dengan batu tersebut.
Nabi itu bertanya, "dengan ukuranmu yang kecil ini, bagaimana keluar air yang melimpah di dirimu?
Batu itu menjawab, "(aliran air yang melimpah ini) disebabkan rasa takutku pada Allah. Sebab, aku mendengar Allah berfirman: api neraka yang bahan bakarnya manusia manusia dan batu batu. Oleh karena itu, aku takut akan termasuk di antara batu batu (neraka) tersebut.
Kemudian, Nabi itu memohon pada Allah agar tidak menjadikan batu kecil itu sebagai bahan Bakar neraka. Allah mengabulkan permintaan Nabi itu dan memberikan pahala kepada batu itu. Nabi itu lalu pergi.
Setelah beberapa masa, dalam perjalanan pulang, Nabi melihat batu kecil itu menangis lagi. Nabi itu bertanya,"mengapa engkau batu kecil itu menangis padahal Allah sudah memberikan rasa aman padamu? "
Batu kecil itu menjawab, "tangisan sebelumnya tangisan karena takut kepada Allah. Adapun ini, tangisan kerinduan. "
• Penyusun: Wachid Al-Jufri
• Penulis: JEFRI PRATAMA, Santri Kelas 3 Madin Irsyadul 'awwam, Sidanegara, Kaligondang, Purbalingga.
• Editor : Ahmad Prayitno.