Mengenal Keagungan Nama Allah SWT.

Daftar Isi
1.Allah

Tentang hal ini dapat kita simak dialog antara nabi musa As dengan fir'aun, Allah SWT berfirman : "fir'aun berkata : siapa tuhan alam semesta itu?keduanya (itulah Tuhanmu), jika kamu sekalian (orang orang) yang mempercayai -Nya.

Di dalam al-Quran kita akan melihat bahwa wujud Allah yang di yakini ke pada kita yang pertama melalui fitrah iman dan mahluk cipta-nya: "sesungguhnya dalam penciptan langit dan bumi, silih berganti malam dan
siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang Allah turunkan dari langit berupa air lalu denan air itu dia hidupkan bumi yang sesudah mati (kering)nya yang di kendalikan antara langit dan bumi , sesunguhnya itu adalah tanda - tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.

2. Ar-rahman

Balasan Dari Sesuap Nasi

Dikisahkan, ada seorang fakir datang meminta-minta kepada seorang perempuan yang kebetulan sedang menyuap makanan. Maka di berikanlah sesuap setelah anak itu merangkak, tiba-tiba bayinya itu di bawa seekor macan , sehinga membuat perempuan itu sedih dan gundah gulana, lalu ikut kemana macan itu berjalan seraya memangil-manggil: "Anaku........Anaku........".kemudian Allah SWT mengutus seorang malaikat (meskipun nya) untuk mengejar macan itu serta mengambil si bocah dan genggaman macan tersebut.

Malaikat jibril as. Kemudian menyerahkan bayi itu kepada ibunya seraya berkata: "Allah SWT. kirim salam untukmu. dia berfirman : "inilah sesuap yang dibalas dengan sesuap ".

Dengan demikian maka jelas lah bahwa Allah itu bersifat ar Rahman maha pengasih terhadap mahluk-mahluk-nya selama hamba itu mau mengasihi sesamanya.

3.ar rahim

Bayi yang di belah menjadi dua.

Pada jaman nabi sulaiman as. Ada seorang bayi yang diperebutkan oleh dua orang wanita. Keduanya sama-sama mengakui sebagai ibu dari bayi tersebut titik akhirnya mereka membawa permasalahan ini kepada nabi sulaiman as. selaku raja di negeri itu.
Setelah ditanya dan diminta keterangan tentang kebenaran ibu bayi tersebut koma kedua tetap bersih bahwa bayi itu adalah anaknya detik kemudian nabi sulaiman as. memutuskan dengan berpura-pura akan membelah bayi itu supaya dapat dibagi menjadi dua.

Ibu yang satu menyetujui membelah bayi itu supaya dapat dibagi menjadi dua. Ibu yang kesatu menyetujui keputusan habis sulaiman as tersebut, sedangkan yang satu lagi menolak dengan tegas ibu yang mengolah keputusan yang satunya lagi menolak dengan tegas ibu yang menolak keputusan hidup merelakan bayinya agar diberikan saja kepada ibu yang menyetujui keputusan nabi sulaiman as titik tersebut, karena itu merasa tidak tega melihat bayinya dibelah menjadi dua.

Akhirnya, Nabi sulaiman dapat mengetahui mana ibu asli bayi itu yang sebenarnya. Kemudian beliau memberikan bayi itu kepada wanita yang tadi menolak keputusannya tersebut, sementara wanita yang mengaku sebagai ibu si bayi itu dihukum karena telah berdusta .

Dari kisah tersebut di atas kita dapat mengambil pelajaran, bahwa bagaimanapun keadaan kita harus selalu menerapkan sikap kasih sayang terhadap sesama.

• Sumber : Belajat mengenal asmaul husna.
• Penulis : Lalang Rizki Ramadhan, Santri Madin Irsyadul 'awwam, Sidanegara, Kaligondang, Purbalingga, Jawa Tengah.
• Editor : Ahmad Prayitno.