Pendidikan Moral Sejak Dini, Pondasi Kuat Anak Bangsa"

Daftar Isi
PURBALINGGA.Kangprayit.com.Sebelumnya saya mengucapkan selamat ulang tahun untuk Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) yang ke delapan semoga tambah berkah manfaat melayani ummat.


Sebagai wujud keprihatinan kondisi saat ini hususnya mental, akhlak generasi muda, anak usia belajar atau mengaji yang semakin menurun moralnya sebagaimana beberapa kejadian seorang anak yang membuli teman, menyakiti teman, memalak, berkelahi yang terjadi dibeberapa sekolah.

Film yang di tayangkan di TV Nasional kita ada adegan - adegan dalam sinetron misalnya secara fulgar mempraketekan tindak asusila
atau dalam berita-berita kriminal justru bukan pesan untuk dijauhi tapi berita itu seolah memberikan informasi perbuatan kriminal yang dilakukan dan lengkap dengan modus operandinya.

Banyaknya warnet bahkan sekarang warung- warung yang di daerah pedesaan pun seolah beralih gaya perkotaan mereka menyediakan wifi gratis hanya cukup membeli makanan ringan atau minuman ringan di warung tersebut terus anak kita bebas menggunakan jaringan internet dan jelas lepas dari namanya pengawasan orangtua.

Akses internet begitu mudah Handphone Android yang dapat mengakses gambar dan Vidio yang tidak pantas untuk mereka konsumsi dengan mudahnya mereka lihat dan nikmati.

Sangat besar pengaruhnya lingkungan dan tontonan seperti itu dalam rangka membentuk karakter anak bangsa kita, apakah kita berdiam diri melihat itu semua?

Lalu siapakah yang salah saat anak usia sekolah berbuat seperti yang mereka tonton? apakah ini juga karena kesibukan orang tua sampai tidak sempat untuk mendidik anaknya atau mengawasinya? apakah belum ada aturan larangan mengenai penayangan TV yang berpotensi anak berbuat kejahatan? apakah saat mereka kecil sampai beranjak dewasa tidak dikenalkan ajaran agamanya?

Sebelum saya menjawab husus saya menulis untuk penghargaan saya kepada Forum Koordinasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) yang sudah berusia ke 8 tahun yang selalu eksistensinya dalam mendidik anak bangsa loyalitasnya menjadikan insan yang bermoral sebagai kunci suksesnya pembangunan bangsa.

Dari berbagai bertanyaan tadi saya melihat betapa pentingnya kedudukan lembaga non formal Madrasah Diniyah (Madin) yang mana perannya sebagai sarana memondasi aqidah anak - anak kita bahkan belajar mencintai kitab suci alquran, mempelajari akhlak, sejarah,bersosialisasi, bertoleransi, mengenal hukum islam dan lain sebagainya yang semuanya bertujuan membentuk karakter yang baik.

Serta pentingnya memastikan anak kita bergaul dan hidup dilingkungan yang baik karena lingkungan itu sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan pendidikan kita sebagai mana Nabi Muhammad saw mengibaratkan berteman dengan orang yang baik bagaikan berteman dengan pembawa minyak wangi, hidup dilingkungan yang baik besar harapan anak kita menjadi orang baik pula.

Sebagai benteng anak kita agar tidak terjerumus hal- hal yang negatif minimal mereka saat mengaji selalu hidup dilingkungan yang baik atau lingkungan yang mengajarkan kebaikan minimal lagi mengurangi waktu mereka menggunakan Handphone karena sibuk mengikuti kegiatan sekolah dan sore mengaji sehingga harapan anak kita menjadi orang baik insya Alloh terkabulkan.

Orang tua yang mungkin sibuk bekerja dan sudah memasrahkan anaknya untuk mengaji akan merasa tenang mancari nafkah untuk mereka.

Selain Taman Pendidikan Al Quran saya juga memiliki Madrasah Diniyah yang saya beri nama "Irsyadul 'awwam" yang mana nama itu mengambil dari salah satu kitab karya Pendiri Pondok tertua di Purbalingga Jawa Tengah K.H Muhammad Hisyam Abdul Kariem dan saya sedikit banyak Sinau Agama atau belajar agama disana.

Alhamdulilah keseharian saya selain aktif di lembaga Formal menjadi salah satu Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di salah satu SD Negeri di kecamatan Kaligondang Purbalingga saya juga bergelut langsung setip hari dengan santri-santri kami baik yang masih belum sekolah, masih duduk di bangku Taman Kanak-kanak Alqur'an (TKQ), TPQ dan juga Madrasah Diniyah bahkan yang beranjak remaja (SMA).

Saat mereka selesai sekolah formal mereka yang usia masih balita sampai kelas 3 SD diantar orang tua mereka berangkat mengaji dan pada saatnya pulang mereka menyempatkan menjemput anak mereka.

Hal ini mungkin tidak ditemukan di daerah perkotaan padahal sangat pentingnya pondasi anak terutama akhlak sebagaimana sabda Rosululloh SAW dalam salah satu hadisnya "Innama bu'istu liutammima makarimil akhlaaq" sesungguhnya aku (muhammad) diutus untuk menyempurnakan akhlak.

Di dalam TPQ dan Madrasah Diniyah, kita belajar dari hal yang ringan mengucapkan salam, bersalaman dan mencium tangan guru, belajar menjaga kebersihan dengan adanya piket, belajar kedisiplinan saat datang dan pulang serta saat sholat berjamaah dzuhur dan ashar dan belajar menghormati guru dan orang tua dan pondasi aqidah dengan menghafal sifat wajib Allah saat sebelum iqomah atau sebelum sholat didirikan.

Saat beranjak usia kelas 6 sampai kelas 7 SMP dan sampai SMA yang masih mengaji mereka belajar aqidah, sejarah islam, ilmu alquran, Ibadah, bahasa arab, akhlak dan praktek ibadah yang semuanya dalam rangka menjadikan santri selain aqidahnya kuat, ahli ibadah yang lebih penting lagi adalah menjadi manusia yang berakhlaqul karimah.

Saat Negara Indonesia mengalami penyebaran Virus Corona dan sampai di Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah dan menjadikan santri kami harus berada dirumah tidak dapat mengaji minimal selama 14 hari.

Namun hal itu tidak menjadi alasan untuk kami tidak menjalankan kegiatan mengaji, kamipun terus berjuang mendidik anak bangsa walau dengan Online, santri dirumah tetap dapatkan hak pendidikan agama seperti biasa belajar Al Qur'an, menghafal suratan pendek, doa harian, asmaul husna, membuat kaligrafi dan materi lainya seperti biasa.

Sisi kemanisiaan kita tanamkan melalui kegiatan santunan yatim piatu agar kelak santri memiliki jiwa berbagi dengan sesama dan pada tahun terahir 2019 mencapai 34 anak yatim piatu yang disantuni dan mencapai 32 juta yang dibagikan dan menjadi salah satu berita di jateng.kemenag.co.id.

Santri kami yang kebetulan yatim piatu ada 7 anak hampir tiap dua minggu atau sebulan sekali mereka juga kami berikan santunan dari donatur yang sering menitipkan kepada kami sebagai wujud kepedulian kepada santri kami hususnya yang yatim piatu.

Prestasi santri mulai dari tingkat desa saat Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) atau Peringatan Hari Besar Nasional (PHBN) tingkat kecamatan seperti dalam kegiatan Pekan Olahraga dan Seni Islam Madrasah Diniyah (PORSADIN) dan juga Porsadin ditingkat Kabupaten Purbalingga dan sempat santri kami mengikuti di tingkat Propinsi walau tidak berhasil juara minimal berpengalaman bahkan acara Porsadin ini dua tahun sekali dilaksanakan sampai tingkat Nasional.

Dari sinilah TPQ dan Madrasah Diniyah menjadi sangat penting karena anak kita terdidik untuk berprestasi baik untuk bekal kehidupan dunia dan kelak harapannya juga berprestasi di kehidupan akhirat dengan jalan menjadi anak yang sholih dan sholihah karena salah satu infestasi orang tua adalah anak yang mendoakan orang tuanya dan anak tidak mungkin mendoakan orang tuanya bilamana dia tidak sholih atau sholihah.

Banyak juga santri saat selesai menimba ilmu di TPQ serta Madrasah Diniyah mereka melanjutkan ke Pondok Pesantren yang mana saat ini lembaga tertua yang masih kita harapkan besar kontribusinya dalam mencetak generasi yang Islami juga moderat tentunya berakhlakul karimah.

Kebanyakan mereka merasakan syukur telah dibekali materi, kemampuan dan pelajaran-pelajaran baik pengetahuan atau praktek, serta akhlak yang mereka perolehnya saat mengaji di TPQ dan Madrasah Diniyah sehingga masuk kepesantren tidak kaged dan tinggal memperdalamnya.

Bagi santri yang tidak mondok mereka rata - rata tumbuh pada komunitas yang baik pula ada yang ikut OSIS, Pramuka dan Rohis di sekolahan mereka masing - masing.

Saya mengajak semua pihak ayolah perhatikan generasi kita karena merekalah yang akan meneruskan perjuangan dan kebaikan kita "Subanul yaum Rijalul Ghodi" pemuda yang sekarang adalah pemimpin dimasa mendatang.


• Kepala Madin Irsyadul 'awwam Sidanegara dan Pengurus DPC FKDT Kaligondang, Purbalingga, Jawa Tengah
• Hp 082 118 630 252