PENULIS CILIK : KEUTAMAAN ILMU

Daftar Isi
Adapun dasar keutamaan ilmu itu telah disebutkan Al Qur'an dalam beberapa ayat di antaranya:

 

Ø´َÙ‡ِدَ اللَّÙ‡ُ Ø£َÙ†َّÙ‡ُ Ù„َا Ø¥ِÙ„َٰÙ‡َ Ø¥ِÙ„َّا Ù‡ُÙˆَ ÙˆَالْÙ…َÙ„َائِÙƒَØ©ُ ÙˆَØ£ُولُÙˆ الْعِÙ„ْÙ…ِ Ù‚َائِÙ…ًا بِالْÙ‚ِسْØ·ِ ۚ Ù„َا Ø¥ِÙ„َٰÙ‡َ Ø¥ِÙ„َّا Ù‡ُÙˆَ الْعَزِيزُ الْØ­َÙƒِيمُ

Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q.S.Ali Imran:18)
Lihat ! bagaimana Allah memulai dan mensucikan DzatNya sendiri, lalu memuji para malaikatNya dan orang orang yg berilmu.

Dalam ayat ini disebutkan :
''... niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.... (Q.S.Al-Mujadilah:11)

Ibnu Abbas berkata bagi para ulama (adapun berilmu) itu memiliki kelebihan 700 derajat diatas orang yang beriman . Adapun jarak di antaranya dua derajat itu sejauh perjalanan 500 tahun.

Nabi Saw: bersabda: ''Para ulama itu pewaris para Nabi".
Artinya : Tidak ada pangkat keagungan atas para nabi, tidak ada kemuliaan diatas kemuliaan orang yang mewarisi pangkat terebut.

Nabi Saw bersabda: "pada hari kiamat nanti ada 3 golongan yang mendapat syaf'aat, yaitu:
1), Para nabi
2), Para ulama (cendekiawan)
3,) Syuhada (orang yang mati syahid).

Nabi Saw bersabda: "keutamaan orang mukmin yang berilmu atas orang mukmin yang ahli ibadah itu ada(jarak) 70 derajat".

Ali bin Abi Thalib juga berkata: orang yang berilmu (alim) itu lebih utama dari pada orang yang berpuasa (disiang hari), beribadah (dimalam hari) dan berjihad(di jalan Allah ".

Abu Aswad berkata : tidak ada sesuatu yang lebih mulia dari ilmu. Para raja itu menghukumi manusia , sedangkan para ulama (ahli ilmu) menghukumi para raja tersebut ".

Ibnu Abbas berkata: nabi Sulaiman bin Daud di suruh memilih antara ilmu, harta dan kerajaan, maka beliau memilih ilmu, lalu diberikan harta dan kerajaan kepadanya secara bersamaan".

Sebagian hukama`berkata : ketika orang alim meninggal , maka ikan-ikan di air menangis dan burung -burung di udara juga menangis ".


• Sumber : Karya Al-Ghazali, Mutiara Ihya'ulumuddin, Lintas Media.
• Penulis : Hafidz Iskandar
• Editor. : Ahmad Prayitno