TATA CARA ZIARAH KUBUR, LENGKAP !
Daftar Isi
Ziarah kubur artinya berkunjung, kubur artinya tempat pemakaman
Jenazah. Ziarah kubur artinya berkunjung ke tempat pemakaman jenazah seseorang yang sangat dihormatinya, misalnya ziarah ke makam orang tua.
Ziarah ke makam para wali artinya berkunjung ke tempat pemakaman para wali.
Menurut syara’, ziarah kubur artinya berkunjung ke tempat pemakaman
Seseorang atau para wali dengan maksud mendo'akan atau memintakan ampun
Orang yang di kubur atas segala dosa yang telah dilakukannya selama hidup di
Dunia, dengan memperbanyak membaca ayat-ayat Al Qur'an dan kalimah-kalimah
Thayyibah seperti: bacaan Tahlil, Tahmid, Tasbih, Shalawat, dan lain sebagai nya.
Dalam pandangan agama Islam ziarah kubur adalah perbuatan yang sangat di Anjurkan, karena termasuk amal yang shalih dan dapat berzuhud terhadap dunia serta dapat mengingatkan akan alam akhirat.
2.Hukum ziarah kubur.
Ziarah kubur itu hukumnya Sunnah Mu’akhad bagi laki-laki dan makruh bagi perempuan, tapi menurut sebagian ulama’ khalaf ziarah kubur bagi perempuan itu ada yang mengatakan sunnah dan ada juga yang mengatakan makruh.
Kecuali yang di ziarahi itu makam Nabi Muhammad Saw. makam para Nabi, makam para Wali, atau makam orang yang shaleh, bagi laki-laki maupun perempuan hukumnya sama yaitu Sunnah.
Ziarah kubur dapat menjadikan sifat Zuhud terhadap dunia yaitu meninggalkan kesenangan dunia yang hanya bersifat sementara.
Dasar anjuran ziarah kubur itu adalah hadits Nabi Saw yang diriwayatkan oleh ibnuMajjah yang bersumber dari shahabat Ibnu Mas’ud ra, bahwasanya Rasulullah Saw Bersabda Artinya: ”Dahulu, aku pernah melarang kalian berziarah kubur, tetapi sekarang hendaklah kalian berziarah kubur”. (H.R Imam Muslim).
Imam Turmudzi menambahkan....karena ziarah itum akan akhirat (kematian)”.
Adapun yang menjadi dasar larangan ziarah kubur bagi perempuan adalah hadits Nabi Saw yang diriwayatkan oleh imam Turmudzi yang bersumber dari shahabat Abu Hurairah ra. Bahwasanya Rasulullah Saw bersabda yang artinya:
“Bahwa Rasulullah Saw melaknat wanita-wanita yang berziarah kubur”.
Dan juga hadits Nabi Saw yang diriwayatkan oleh Al Atsram yang bersumber dari shahabatAbdullah bin Abi mulaikah ra. Bahwa Rasulullah Saw bersabda:
Artinya: ”sesungguh nya 'Aisah pada suatu hari kembali dari perkuburan,
Maka aku bertanya kepadanya:wahai Ummul mu'minin, dari mana “engkau
Datang? Beliau menjawab: ”Aku dari kubur saudaraku Abdur Rahman” Aku
Bertanya lagi kepadanya bukankah Nabi Saw telah melarang (wanita)
Menziarah kubur? Aisyah menjawab : Benar, Nabi Saw telah melarang kita
Menziarahi kubur, tetapi kemudian Nabi menyuruh kita menziarahinya”.
3.Tata Krama Ziarah kubur.
Jika seseorang akan pergi berziarah kubur, maka hendaklah memperhatikan beberapa tata Krama ziarah kubur, sebagai berikut ini:
a.Hendaklah berwudlu terlebih dahulu sebelum pergi berziarah.
b.Setelah sampai di depan pintu masuk makam.,hendaklah mengucap salam:
“ASSALA-AMUIALAIKUM YAA AHLAD DI YAAR, MINAL MUMINIINA WAL
MUIMINAAT, WAL MUSLIMINA WAL MUSLIMAAT, WA INNA INSYAA-'AAFIYAH”
Atau dengan salam: “ASSALAAMU’ALAIKUM DAARA QAUMIN MU'MINIINA
WAL MU'MINAAT, WAL MUSLIMIINA WA MUSLIMAT, WA INNA INSYAA-
ALLAHU BIKUM LAAHIQUUN”.
Artinya : “semoga kesejahteraan senantiasa tetap bagi kalian ahli kubur golongan orang mu'min laki-laki dan perempuan dan golongan orang muslim
Laki-laki dan perempuan, insya Allah kami akan beserta kalian. Kami mohon keselamatan kepada Allah SWT untuk kami dan untuk kalian”.
Apabila yang diziarahi itu termasuk wallyullah (para wali), maka setelah sampai dipintu masuk ke makamnya hendaklah memberi salam secara khusus, sebagaimana
Dibawah ini:
ASSALAAAM'ALAIKA YAA WALIYYALLAAHI......SHAAHIBAL KARAAMATI
JI'NAAKA ZAA-IRIINA WA'ALAA MAQAAMIKA WA QIFIINA, AU DA'NA A ‘IN DAKA SYAHAA DATA ALLAA ILAA HA ILLALLAAHU WA ANNA MUHAMMADAR RASUULULLAAH.
Artinya:” Salam sejahtera kepada engkau ya wali. Allah......(sebutkan nama yang diziarahi)
Yang berkaromah, kami datang untuk berziarah di tempat makam ini, kami berdoa untukmu bahwasanya tiada Tuhan melainkan Allah dan Nabi Muhammad utusan Allah.
C. Setelah sampai di depan makam yang di tuju, hendaklah menghadap ke muka si mayit (Menghadap ke timur) seraya memberi salam khusus, yaitu : Assalaamu'alaikum ya........
) sebut nama yang di ziarahi, dan selamanya sebagaimana yang telah di kemukan di atas).
D. Setelah memberi salam lalu bacalah ayat-ayat/surat-surat Al Qur'an seperti membaca Surat Yaa Siin, Al Ikhlas, Al Falaq An Nas, ayat kursi, atau membaca Tahlil dan lain lain.
Keutamaamaan membaca surat Yaa Siin saat ziarah kubur telah disebutkan dalam
Hadits Nabi yang artinya: ”Barang siapa yang masuk kubur kemudian membaca mendapatkan kebaikan sejumlah hitungan mayat yang ada di kubur itu.
E. Setelah itu, beralih menghadap ke arah kiblat (kearah barat) dengan berdo'a untuk si mayit.
Adapun do'a yang perlu di baca sebagaimana berikut :
ALLAAHUMMA BALLIGH TSAWAABA MAA QARA'TU ILAA AHLI HADZAL QUBUUR.
ALLAHUMMA BIHAQQI SAYYIDINAA MUHAMMADIN WA AALI SAYYIDINAA
MUHAMMADIN SHALLALLAAHU 'ALAHI WA SALLAMA LA TU'ADZDZIB HAADZAL
MAYYIT( 3 kali)
Artinya:” Ya Allah sampaikanlah pahala dari apa yang aku baca kepada ahli kubur ini.
Ya Allah, Demi Dzat yang memiliki utusan Nabi Muhammad Saw dan keluarganya,
Janganlah menyiksa mayit ini (3kali).
F. Pada saat berziarah itu, hendaklah dilakukan dengan rasa penuh hidmat Khusyu', serta di dalam hati senantiasa terlintas bahwa tidak lama lagi aku pasti akan menyusul dia (mati).
G.pada saat ziarah jangan sampai menduduki batu nisannya, atau melangkahi kuburannya, karena hal tersebut termasuk perbuatan yang sangat menyakitkan bagi si mayit.
Sebagaimana hadits Nabi Saw yang diriwayatkan dari sahabat ‘Amrin bin Hazm Al Anshorl, bahwa Rasullulah Saw telah bersabda yang artinya: “Rasululah Saw, telah melihat aku sedang bersandar pada kubur, maka beliau bersabda: "Jangan engkau membuat sakit terhadap yang punya kubur”.
H.Setelah melakukan ziarah kubur, hendaknya memperbanyak amal kebajikan dan menambah bakti kepada Allah Swt.
SUNNAH DALAM ZIARAH KUBUR
Masih banyak orang-orang islam yang tidak mengetahui dan meninggalkan kesunatan-kesunatan dalam berziarah kubur sebagaimana yang telah di contohkan oleh Nabi Muhammad Saw. Adapun yang termasuk kesunatan-kesunatan dalam berziarah itu adalah sebagaimana berikut:
1.Manabur Bunga Diatas Kuburan
Menabur bunga di atas kuburan itu hukumnya sunnat sebagaimana yang telah dilakukan oleh Rasullulah Saw. Untuk itu apa bila ada keluarga, sanak famili, atau shahabat kita ada yang meninggal dunia maka sebaiknya kita taburkan bunga atau kita letakkan karangan bunga di atas kuburnya, karena semua itu sangat besar manfaatnya bagi si mayit, dapat meringankan beban siksa di mayit di dalam kubur, selama bunga itu masih basah.
Adapun yang menjadi dasar di anjurkannya menabur bunga di atas kuburan itu adalah Hadits Nabi Saw yang diriwayatkan oleh imam ahmad Ashfihani yang bersumber dari Ya'la bin sinayah, bahwa Rasullulah Saw. Telah bersabda yang artinya: Sesungguhnya Rasullulah Saw mendatangi pada suatu kubur mayit yang sedang disiksa kemudian Rasullulah Saw bersabda:
Sesungguhnya mayit ini perbuatannya mengumpat pada orang lain. Kemudian beliau minta pelepah kurma yang masih basah : "Semoga mayit ini diringnkan siksanya selama pelepah ini masih basah”.
Dalam hadits lain disebutkan:
Artinya: ”Bahwa Rasulullah Saw telah melewati dua kubur yang sedang di siksa, dan bukannya ia disiksa karena melakukan dosa besar. Salah satu diantaranya disiksa karena ia tidak menjaga diri dari air kencing (tidak menjaga dirinya, pakaiannya dari percikan air kencing).
Sedang yang lain disiksa karena ia berkeliaran dengan adu domba. Maka Beliau (Nabi) mengambil pelepah kurma yang masih basah lalu dibelahnya menjadi dua, kemudian ditancapkan masing-masing di kuburan itu.
Para sahabat pada bertanya: Untuk apakah engkau ya Rasullulah berbuat demikian.
Jawab beliau semoga Allah meringankan siksa dari padanya selama kedua belahan pelepah kurma masih basah.”
2.Membaca Al Qur'an Di atas Kuburan
Berdasarkan keterangan hadits yang sahih, yang diriwayatkan dari ibnu umar ra. Bahwasanyaia berwasiat kepada putranya agar membacakan ayat-ayat Al Qur'an yaitup surat Al Baqarah dan penutupnya saat ia telah dikubur.
Tapi sebagian Ulama ada yang mensunatkan dan ada juga yang memakruhkan.
Sebagian Ulama' yang menghukumi sunnat itu karena berkat dari bacaan ayat-ayat Al Qur'an itu dapat bermanfaat bagi si mayit yang di kubur atau dapat meringankan beban siksa si mayit.
Sedangkan yang menghukumi makruh itu karena dikhawatirkan diatas kuburan itu banyak kotoran atau bangkai hewan-hewan kecil yang tidak diketahui.
Dan yang termasyhur dari imam Ahmad, bahwa membacakan ayat-ayat Al Qur'an di atas kubur itu adalah tidak dimakhruhkan.
Inilah pendapat yang dipilih oleh Abu Bakar Abdul Aziz dan Al Qadhi, dan oleh orang pada saat ini.
3.Berdo’a Dengan Bertawasul.
Memanjatkan do'a dengan bertawasul itu adalah suatu hal yang sangat dianjurkan.
Allah juga telah memerintahkan kepada semua orang islam untuk melakukan tawasul.
Sebagaimana firman-Nya:
Artinya:” Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah dan carilah
Jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya”.(Q.S.Al Maidah..35)
Sebagaimana yang telah diajarkan dan dianjurkan oleh Rasullulah Saw kepada para shahabatnya.
Inilah tawasul yang di contohkan oleh Nabi Saw:
ALLAAHUMMA INNII AS-ALUKA BIHAQQIS SAA-ILIINA ILAIKA
Artinya: “Ya Allah sesungguhnya saya minta kepada-Mu dengan hak orang-orang yang sama minta kepada-mu”.
Dan dikuatkan dengan Hadits Nabi Saw yang diriwayatkan dari shahabat Umar bin Khoththob ra. Bahwa Rasullulah Saw bersabda:
LAMMAQ TARAFA AADAMUL KHATHII ATA QAALA: YA RABBI AS-ALUKA BIHAQQI MUHAMMADIN ILLAA MAA GHAFARTA LII FAQAALALLAAHU....
Artinya:” ketika Nabi adam mengaku berbuat dosa kepada Allah beliau berdo'a: yal Allah saya minta, kepadamu dengan roh Nabi muhammad, tanpa lantaran beliau niscaya engkau tak memberi ampunan padaku, maka Allah berfirman.............
Jadi Tawasul adalah memohon rahmat dari Allah Swt dengan jalan menyebut nama orang-orang yang dikasihi oleh Allah seperti para nabi atau para wali. Baik orang yanga masih hidup atau yang sudah meninggal.
Yang memanjatkan do'a dengan tawassul itu bukan hanya orang-orang pada masa sekarang saja, akan tetapi sudah sejak Nabi Adam As.
Memanjatkan do'a dengan tawassul dan berdo'a di makam para nabi atau para Wali itu mudah atau cepat terkabulkan.
Penulis : Anggun
Editor : Ahmad Prayitno