Tulisan Santri BAB III : SAKAROTUL MAUT

Daftar Isi
Tulisan Santri BAB III : SAKAROTUL MAUT

Sakarat artinya kesulitan.
Allah Ta'ala berfirman, "Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakaratul maut." (QS.Al An'am:93)

Allah juga befirman, "dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benanya." (QS.Qaaf:19)

Juga firmanya: "Maka mengapa ketika nyawa sampai kerongkongan."(QS.Al waqi'ah:83)

Saat menjelang wafat, diharapkan Rosululoh ada sebuah wadah berisi air. Beliau berulang kali memasukan kedua tanganya kedalam air, lalu mengusapkanya pada mukanya dan berkata, "Laa ilaaha illallaah, sesungguhnya kematian itu mempunyai sakarat.

"Kemudian beliau mengangkat kedua tanganya di dalam air. Lalu mengusapkan pada mukanyadan berkata, "Bersama Rafiiqul A'laa, " hingga beliau wafat dan miring tanganya. (HR.Bukhari)

Tirmidzi meriwayatkan dari aisyah ra., ia berkata,"Aku tidak iri terhadap ringanya katian siapapun setelah kulihat kesulitan dalam kematian Rosululloh Saw."
Muhasibi menyebutkan dalam Ar Ri'ayah, bahwa Allah Ta'ala berfirman kepada ibrahim as., "Hai khalil-ku, bagaimana engkau merasakan kematian? "Ibrahim menjawab seperti besi yang di panaskan dan diletakan dalam bulu basah, kemudian ditarik."

Penulis : Abdul Rozak
Editor : Ahmad Prayitno