Kader Penggerak NU Kabupaten Purbalingga Gelar Silatirahmi dan Istighozah Kubro.

Daftar Isi
Kader Penggerak NU Kabupaten Purbalingga Gelar Silatirahmi dan Istighozah Kubro.

PURBALINGGA (kangprayit.com) Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Purbalingga Menggelar Silaturahmi dan Istighozah Kubro di Pondok Pesantren An-nahl desa Karangreja Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga pada Ahad (02-08-20).

Acara yang di hadiri oleh Sekertaris PWNU Jawa Tengah Sekaligus Instruktur Nasional Kader Penggerak NU Serta Instruktur Kader Penggerak NU Jawa Tengah dan sekitar 750 Kader Penggerak NU di kabupaten Purbalingga dari perwakilan MWC NU di Purbalingga serta banom yang telah mengikuti pengkaderan.

"Ruh manusia di bagi menjadi dua Muna'amah dan Mu'adzabah bagi muslim yang mendapat kenikmatan dapat saling berkunjung di alam kubur sebagaimana mereka berkumpul di alam dunia, semoga kita akan dapat berkumpul kelak di alam kubur sampai akhirat juga berkumpul bersilaturahmi dengan para ulama sebagaimana kita berkumpul dialam dunia ini" Begitu tutur sambutan  K.H.Fitron Ali Sofyan selaku pengasuh PonPes An-nahl Purbalingga Jawa Tengah selain ucapan selamat datang.

Rois Syuriyah PC NU Kabupaten Purbalingga K.H.Khotib, M.Pd. Menyampaikan "Saatnya kita orang NU meneruskan perjuangan untuk dapat menghargai manusia secara kemanusiaan sebagaimana yang dilakukan NU saat sebelum kemerdekaan sampai saat ini".

Menurut M.Zulhan Fauzi, S.Ag.MM. Selaku Bendahara ISNU PB NU Jakarta mengatakan "Islam Nusantara diterima diberbagai belahan dunia sebagaimana salah satunya di Kota Berlin".

KH.Holison, S.H. Selaku Instruktur Penggerak NU Wilayah Propinsi Jawa Tengah mengatakan "Pendekatan yang perlu terus dipupuk adalah pendekatan sejarah untuk menguatkan penanaman Aqidah Ahli Sunah Wal Jamaah, NU di Indonesia".

Mengutip Kitab Muqodimah karya Ibnu Khaldun "ada bangsa yang terus berjuang dan mencapai kejayaannya lama, sehingga berjuang di NU harus terus berjuang untuk masa yang akan datang".

Secara panjang menyampaikan sejarah berdirinya NU dan Posisi Nu  dari fase ke fase mulai perang dunia pertama sampai saat ini.

K.H Hudalloh Ridwan atau yang akrab disapa GusHuda Sekertaris PWNU Jawa Tengah menyampaikan Sanad mutawatir tentang Sholawat Nariyah dan untuk mengamalkan Sholawat Nariyah 11 kali ba'da Sholat maktubah.

"Sebagai warga NU selalu menginginkan dianggap menjadi santrinya Mbah Hasyim Asy'ari serta mendapatkan syafaat Rosulillah SAW sehingga dalam membaca sholawat perlu diniatkan semoga dengan membaca sholawat diri kita, anak kita keluarga kita, diberi rasa sayang kepada Rosululloh, niatkan juga dengan membaca sholawat  kita keluarga mendapat syafaatnya, selamat dari penyakit hati, dan diniatkan dikabulkan hajat kita" tutur Gus Huda.

Selanjutnya secara panjang menceritakan sejarah Gus Dur mulai mondok kuliah dan sampai menjadi Ketua Pengurus Besar NU "Siapa yang memiliki rumah untuk berteduh dari terik matahari tidak mau mengurusi NU maka orang itu dlolim" tambahnya.

Ahmad Prayitno