Kisah Keteladanan Nabi Muhammad saw. PAI PB Kelas 3

Daftar Isi

 Asalamualaikum warohmatullohi wabarokaatuh

Selamat pagi semoga kita semua selalu dicurahkan nikmat dan sehat oleh Alloh swt amiin.

Sebelum kita belajar materi Pendidikan Agama dan Budi Pekerti disemester Dua ini jangan lupa kita awali dengan berdoa memohon kepada Alloh agar kegiatan dapat berjalan lancar dan dapat difaham serta bermanfaat dapat diamalkan.

Seperti biasa diawali surah Al Fatihah dan doa sebelum belajar yah..

Baik selanjutnya hari ini kita akan belajar Pelajaran 6 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti tentang Kisah Keteladanan Nabi Muhammad Saw.

Perhatikan gambar ilustrasi tersebut!

kejadian apakah dalam ilustrasi gambar tersebut? Ceritakan! 

Gambar Pasukan Gajah


C. Kisah Keteladanan Nabi Muhammad saw.

1. Masa Sebelum Kenabian

a. Kelahiran Nabi Muhammad saw.

Nabi Muhammad saw. lahir pada hari Senin tanggal 12 Rabi’ul Awal tahun Gajah, yang bertepatan dengan tanggal 20 April 571 Masehi. Disebut tahun Gajah karena pada tahun tersebut Raja Abrahah bersama pasukan bergajah mau menghancurkan Ka’bah tetapi tidak berhasil. 

Nabi Muhammad saw. dilahirkan oleh seorang ibu yang bernama Siti Aminah di sebuah rumah paling mulia di antara rumah-rumah bangsa Arab. 

Ayah beliau bernama Abdullah bin Abdul Muthallib dari bani Hasyim bersuku Quraisy, suku bangsa Arab yang paling tinggi kedudukannya.

Saat dilahirkan, Nabi Muhammad saw. Dalam keadaan sudah dikhitan, bersujud, dan dengan wajah tampan dan berseri-seri, bagai bulan purnama. Saat itu, alam pun cerah turut menyambut kelahiran nabi akhir zaman.

Nabi Muhammad saw. dilahirkan dalam keadaan yatim karena sang ayah meninggal saat masih dalam kandungan. Nabi Muhammad saw kecil disusukan kepada seorang wanita bernama Halimatus Sa’diyah. 

Pada saat umur enam tahun, ibu Nabi Muhammad saw. meninggal dunia. Setelah sang ibu meninggal, nabi muhammad saw diasuh oleh Abdul Muthallib, kakeknya. Dua tahun kemudian, kakeknya meninggal dunia. 

Selanjutnya nabi Muhammad saw diasuh oleh pamannya yang bernama Abu Thalib.

b.Usia Remaja dan Pemuda

Pada awal usia remaja, nabi Muhammad saw. sudah mengembalakan kambing untuk mendapatkan upah, kemudian usia dua belas tahun sudah ikut pamannya berdagang sampai negara Syam.

Keadaan yatim saat kecil ternyata membentuk kepribadian dan kecakapan nabi Muhammad saw yang luar biasa. 

Beliau sehat, kuat, fasih berbicara, tegas, pemberani, dan pandai berkuda walaupun usianya masih muda. 

Akhlaknya juga terjaga dari perbuatan tercela sejak kecil.

Nabi Muhammad saw. tumbuh menjadi seorang pemuda yang cerdas dan bijaksana. Terbukti saat peristiwa peletakan hajar aswad, nabi Muhammad saw. dapat mempersatukan penduduk yang bertikai, dan membuat mereka sama-sama berjasa pada peletakan hajar aswad, sehingga nabi Muhammad saw. mendapatkan gelar Al￾Amin. 

c. Tanda Kenabian Nabi Muhammad saw.

Pada usia dua belas tahun, Nabi Muhammad saw ikut pamannya berdagang ke negeri Syam, di mana Syam saat itu menjadi pusat perdagangan bangsa Arab. 

Suatuketika, di tengah perjalanan, Nabi Muhammad saw dan Abu Thalib berpapasan dengan seorang pendeta Nasrani bernama Bahira. Bahira adalah seorang pendeta Nasrani yang alim dan bijaksana. Setelah mengamati dengan seksama, Bahira melihat ada tanda-tanda kenabian pada diri Nabi Muhammad saw. tanda kenabian tersebut diberitahukan kepada Abu Thalib, dan disarankan agar Nabi Muhammad saw. segera dibawa pulang saja. 

Pendeta Bahira khawatir akan disiksa dan dianiaya jika tanda kenabian yang dimiliki Nabi Muhammad saw. tersebut diketahui oleh orang Yahudi. Akhirnya Abu Thalib mengajak Nabi Muhammad saw. pulang kembali. 

Dan sejak itulah Nabi Muhammad saw. hanya berdagang di Makkah saja.

d. Nabi Muhammad saw. Menikah

Sepulang dari Syam, Nabi Muhammad saw. berdagang di Kota Makkah. Beliau berdagang dengan jujur. Di samping jujur, beliau pun ramah, baik hati dan bertanggung jawab. 

Keluhuran budi Nabi Muhammad saw sangat terkenal. Kabar kejujuran dan kebaikan budi pekerti Nabi Muhammad saw. sampai juga ke Siti Khadijah binti Khuwailid, Saudagar Janda yang kaya raya. Siti Khadijah mempercayakan kepada Nabi Muhammad saw agar membawa barang dagangannya ke negeri Bashrah dengan upah dua kali lipat dari karyawan lainnya. 

Kepiawaian, kejujuran, dan sikap baik hati dari Nabi Muhammad saw. menyebabkan keuntungan yang berlipat ganda bagi Siti Khodijah. Kebaikan sikap Nabi Muhammad saw tersebut sangat terkenal di kota Makkah bahkan sampai ke Negeri Bashrah.

Mendengar dari pembantu yang bernama Maisaroh dan dari semua penduduk Makkah tentang kebaikan yang 


Terimakasih kita tutup dengan bacaan Hamdalah Alhamdulillah...
Tetap semangat belajar jaga kesehatan..selamat mengerjakan! 
Sampai ketemu di pelajaran yang berikutnya yah..

Wasalamualaikum warohmatullohi wabarokaatuh