Materi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas 6
Asalamualaikum warohmatullohi wabarokaatuh..
Selamat pagi semoga kita semua selalu dicurahkan nikmat dan sehat oleh Alloh swt amiin.
Sebelum kita belajar materi Pendidikan Agama dan Budi Pekerti disemester Dua ini jangan lupa kita awali dengan berdoa memohon kepada Alloh agar kegiatan dapat berjalan lancar dan dapat difaham serta bermanfaat dapat diamalkan.
Seperti biasa diawali surah Al Fatihah dan doa sebelum belajar yah..
Baik selanjutnya hari ini kita akan belajar Pelajaran 5 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti tentang Keteladanan Sahabat Rosululloh atau Contoh yang perlu ditiru dari Sahabat Rosululloh setelah kemarin kita belajar keteladanan Rosululloh.
Baca dengan seksama atau lebih baik ditulis dengan ringkas materi berikut Ini:
B. Keteladanan Sahabat Rasulullah saw.
Sahabat Nabi Muhammad saw. adalah orang-orang yang yang setia, peduli, selalu membantu, menolong bahkan saling membutuhkan dalam keadaan senang dan susah, baik selama berada di Kota Mekah maupun di Kota Madinah.
Setelah Rasulullah wafat, berdasar hasil musyawarah, kedudukannya sebagai kepala negara, kepala pemerintahan, dan pemimpin kaum mukminin dilanjutkan oleh sahabatnya yang terkemuka yaitu Abu Bakar ash-Shidiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Talib secara berturut-turut.
Keempat sahabat ini yang dikenal dengan khulafaur rasyidin yang artinya pemimpin yang diberi petunjuk.
Dari sekian banyak sahabat Nabi Muhammad saw., sepuluh orang yang sudah dijamin akan masuk surga. Mereka adalah Abu Bakar ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Thalhah bin Ubaidillah, Az-Zubair bin Awwam, Sa’ad bin Abi Waqqas, Sa’id bin Zaid, Abdurahman bin Auf, dan Abu Ubaidah bin alJarrah.
1. Abu Bakar ash-Shiddiq r.a.
Abu Bakar dilahirkan dengan nama Abdullah bin Abi Qohafah dari seorang ibu yang bernama Umi al-Khair yang semula bernama Salma binti Sokher bin Amir.
Ayahnya bernama Abu Qohafah yang semula bernama Utsman bin Amir. Sebelum memeluk Islam, Abu Bakar mendapat julukan dengan nama Abdul Ka’bah dan setelah memeluk Islam, ia diberi nama oleh Rasulullah saw. dengan sebutan Abdullah.
Sebutan Abu Bakar merupakan sebuah panggilan. Berasal dari kata Abu yang berarti bapak, sedangkan Bakar berarti dengan segera. Dipanggil demikian karena beliau dengan segera masuk agama Islam dan termasuk orang yang pertama memeluk agama Islam dibandingkan dengan yang lainnya sehingga termasuk kedalam golongan assabiqunal awwalun.
Abu Bakar adalah seorang sahabat yang sangat dekat dengan Nabi Muhammad saw., baik sebelum kenabian maupun sesudah kenabiannya.
Beliau diberi gelar Ash-Shiddiq yang berarti benar karena ia adalah orang yang pertama kali membenarkan peristiwa Isra' Mi'raj Nabi Muhammad saw. serta ia juga merupakan orang yang selalu membenarkan apa yang dibawa atau disampaikan oleh Rasulullah saw.
Abu Bakar, merupakan khalifah pertama setelah wafatnya Rasulullah saw. Ketika menjadi khalifah, beliau sangat tegas dalam mempersatukan umat Islam yang kehilangan panutan ketika Rasulullah saw. wafat.
Ia menegakkan keimanan umat Islam dan memerangi orang-orang yang murtad atau keluar dari agama Islam.
Abu Bakar juga memberikan tindakan kepada orang yang menolak untuk membayar zakat dan orang yang mengaku sebagai nabi, seperti Musailamah al-Kaz|ab, Tulaihah bin Khuwailid, Saj’ah Tamimiyah dan Aswad al-Unsi.
Selain sikap kepemimpinannya yang adil dan bijaksana, Abu Bakar juga memberi contoh dalam berperilaku dan bersikap santun, rendah hati, pengasih, setia dalam persahabatan, dan lemah lembut terhadap orang-orang yang lemah. Selain itu, Beliau juga bersikap sangat keras kepada orang-orang zalim.
SIKSAAN SEBAGAI KARUNIA
Zunairah adalah budak belian milik Abu Jahal, tak ubahnya Bilal bin Rabah. Namun, Zunairah sangat dibanggakan oleh sang tuan, karena selain berparas cantik, juga penurut dan setia, sehingga Zunairah menjadi budak kesayangan Abu Jahal.
Pada suatu hari, Zunairah menjadi pendiam dan susah diajak bicara apalagi bercanda, Abu Jahal merasa heran atas perubahan sikap Zunairah.
Abu Jahal menyelidikinya apa yang menjadi penyebabnya. Setelah selesai diselidiki, Abu Jahal sangat marah dan murka mengetahui Zunairah menjadi pengikut Muhammad saw.
Sumpah serapah, hinaan, dan kebencian Abu Jahal bukan hanya dilontarkan kepada Zunairah, akan tetapi ditujukan juga kepada Muhammad saw. “ada apanya Muhammad itu, sampai budak cantik kesayanganku tergiur ajarannya?
Hai, seret Zunairah ke sini!” bentak Abu Jahal kepada anak buahnya.
Di hadapan para pembesar Quraisy, semula Zunairah dibujuk dengan tawaran menjadi orang bebas dan akan diberi harta banyak asalkan ia mau melepaskan agama barunya, tetapi semua rayuan, dan tawaran, bahkan ancaman Abu Jahal tidak mampu menaklukan keteguhan keimanan Zunairah.
Tawaran, rayuan dan siksaan berulang setiap hari. Namun, dari mulut Zunairah hanya terucap “Allahu Ahad.” Rasa sakit ia obati dengan kalimah “Allahu Ahad.”
Siksaan di luar perikemanusiaan membuat semua saraf dalam tubuh Zunairah rusak, matanya buta, telinganya menjadi tuli sedangkan badannya tidak berdaya.
Dalam keadaan demikian, Abu Jahal datang
“Hai, Zunairah, itulah akibat kau dimurkai Lata dan Uzza!”
Zunairah menjawab “Dustsa, Latta dan Uzza tidak bisa memberi melarat atau manfaat kepada manusia.” Kemarahan Abu Jahal makin memuncak, Zunairah disiksa sampai taksadarkan diri.
Usaha Abu Jahal untuk merontokkan kembali keimanan Zunairah terus dilakukan. Saat Zunairah sadar dari pingsannya, Abu Jahal kembali menasihatinya “Zunairah yang baik, bertobatlah kepada Latta dan Uzza.
Matamu buta lantaran engkau sudah lama tidak melihat Latta dan Uzza.
Engkau jangan terseret kesesatan yang dilakukan Muhammad.”Alih-alih berhasil, Abu Jahal mendengar jawaban sebaliknya dari Zunairah, “Aku disuruh meminta-minta kepada Latta dan Uzza padahal mereka lebih buta daripada aku.
Jika Allah menghendaki, tidak ada yang sulit bagi Allah mengembalikan penglihatan dan pendengaranku.”
Kemarahan dan kemurkaan Abu Jahal meledak berkali-kali lipat, Zunairah dihajar habis-habisan di muka umum, mungkin saraf yang semula terputus, saat kembali disiksa lebih keras, penglihatan dan pendengarannya kembali pulih bisa melihat dan mendengar.
Semua orang yang menonton, bersorak “Muhammad mulai bershir! Inilah bukti sihir Muhammad!”
Gunjingan orang-orang tentang nasib Zunairah sampailah kepada Abu Bakar. Ia cepat bergegas membawa sekantung besar uang, kemudian Zunairah ditebus dan dibebaskan seagai budak Abu Jahal.
2. Umar bin Khattab r.a.
Umar bin Khattab r.a. memiliki nama lengkap Umar bin Khattab bin Nufail bin Adi bin Abdul Uzza bin Riyah bin Abdullah bin Qarth.
Ia lahir pada tahun ke-13 setelah kelahiran Nabi Muhammad saw. Dia berasal dari keluarga Bani Adi yang termasuk dalam suku Quraisy, suku yang sama dengan Abu Bakar dan Rasulullah saw.
Umar bin Khattab dikenal sebagai orang yang kuat hafalan, sangat cerdas, dan berkarakter keras. Dia juga seorang yang gagah, pemberani, dan tegas. Sebelum masuk Islam, dia termasuk pembesar Quraisy dan orang yang ditakuti karena kekejamannya kepada orangorang Islam.
Namun setelah memeluk agama Islam, Umar menjadi pembela Islam yang paling ditakuti oleh orangorang kafir Quraisy, sehingga Umar bin Khattab r.a. dijuluki oleh Rasulullah saw. dengan julukan al-Faruq artinya pembeda antara yang benar dan yang salah, yang baik dan yang buruk atau penjaga Rasulullah saw. dari gangguan kafir Quraisy.
Umar menjadi sahabat yang sangat gigih dalam membela Islam. Ia menjadi khalifah setelah wafatnya Abu Bakar. Ketika menjadi khalifah, Umar banyak memberi keteladanan kepada kita dalam menjalankan pemerintahan dan menyejahterakan umat atau rakyat seperti mendirikan lembaga keamanan, satuan militer untuk pertahanan dan keamanan, serta ketertiban dalam masyarakat.
Mereka digaji sesuai dengan tugasnya. Umar menyusun para qadi (hakim-hakim) untuk mengadili perkaraperkara membangun kantor-kantor, dan dewan.
Selain itu, Umar bin Khattab juga memberi gaji para imam (salat) dan muazin (tukang azan). Beliau juga membiayai pengadaan lampu penerangan di masjid–masjid, dan pendirian baitul mal.
Umar selalu mendatangi pasar-pasar agar harga barang dapat terkendali, mengunjungi masyarakat miskin yang butuh bantuan khususnya pangan, dan menciptakan penanggalan dengan tahun Hijriyah yang dimulai sejak Hijrah Nabi Muhammad saw. dari Mekah ke Madinah.
Umar menghilangkan jurang pemisah antara orang kaya dan orang miskin, antara bangsawan dan rakyat biasa. Ia juga menegakkan hukum dengan berlaku adil.
Tugas:
1.Baca Materi dengan teliti dan yang penting dicatat
2.Tulislah Rangkuman Materi !
RANGKUMAN
1. Nabi Muhammad saw. merupakan suri teladan bagi kita dalam menjalankan berbagai aktivitas sehari-hari.
2. Ayat yang pertama kali diturunkan oleh Allah Swt. kepada nabi Muhammad saw. adalah surah al-Alaq ayat 1 sampai dengan ayat 5
3. Keteladanan dari kisah Nabi Muhammad saw. ketika menerima wahyu yang pertama adalah menunjukkan semangat dalam belajar dan kewajiban menuntut ilmu serta anjuran untuk banyak membaca ayat-ayat Allah Swt. sebagai sumber ilmu pengetahuan.
4. Nama asli Abu Bakar ash-Shiddiq r.a. adalah Abdullah bin Abi Qohafah, ia diberi gelar ash-Shiddiq karena menjadi orang yang pertama membenarkan peristiwa isra’ dan mi’raj Nabi Muhammad saw. serta selalu membenarkan apa yang dibawa atau disampaikan oleh Rasulullah saw.
5. Umar bin Khattab Nama lengkapnya adalah Umar bin Khattab bin Nufail bin Adi bin Abdul Uzza bin Riyah bin Abdullah bin Qarth. Ia memiliki gelar al-Faruq yang berarti pembeda.
6. Usman bin Affan nama lengkapnya adalah Utsman bin Affan bin Abi al-Ash bin Umayyah bin Abdi Syams bin Abi Manaf r.a. gelarnya adalah Zunnurain yang artinya pemilik dua cahaya.
7. Gelar yang dimiliki oleh Khalifah Ali bin Abi Thalib r.a. adalah babul ilmi yang berarti pintu ilmu.
8. Semangat dan pengorbanan sahabat Abu Bakar ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah yang peduli terhadap kelangsungan dan perkembangan Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. patutlah kita teladani.
9. Sahabat Nabi Muhammad sw. yang sudah dijamin akan masuk surga karena ketaatan kepada Allah Swt. dan Rasulullah saw. dalam berjuang, mempertahankan, dan mengembangkan Islam adalah Abu Bakar ashShiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Thalhah bin Ubaidillah, Az Zubair bin Awwam, Sa’ad bin Abi Waqqas, Sa’id bin Zaid, Abdurahman bin Auf, dan Abu Ubaidah bin al-Jarrah.