Materi PAI Rasul Ulul Azmi Kelas 5

Daftar Isi

 C. Rasul Ululazmi

Setiap rasul memiliki tantangan yang berbeda dalam menyampaikan ajaran Allah kepada umatnya. Dari 25 orang rasul itu, ada 5 rasul yang mendapatkan gelar ululazmi. U>lu>/U>li> (أولي / أولو) artinya mempunyai atau memiliki. al-Azmi (العزم) artinya teguh atau tekad yang kuat. Ululazmi artinya memiliki keteguhan/tekad. Disebut rasul ululazmi artinya rasul memiliki keteguhan atau tekad yang kuat. Para rasul ululazmi memiliki keteguhan, tekad, ketabahan, dan kesabaran yang sangat kuat. Ia teguh dalam menjalankan tugasnya, yaitu menyampaikan ajaran-ajaran Allah Swt.

Lima rasul ululazmi inilah yang harus selalu kita teladani terutama kesabarannya dalam menghadapi perjalanan hidupnya. Rasul ululazmi itu adalah Nabi Nuh a.s., Nabi Ibrahim a.s., Nabi Musa a.s., Nabi Isa a.s., dan Nabi Muhammad saw. Kelima rasul ini disebut dalam Al-Qur’an sebagai nabi yang sangat tinggi keteguhan dan kesabarannya



Terjemahannya:

“Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul telah bersabar dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagi mereka. Pada hari mereka melihat azab yang diancamkan kepada mereka (merasa) seolah-olah tidak tinggal (di dunia) melainkan sesaat pada siang hari. (inilah) suatu pelajaran yang cukup, Maka tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik.” (Q.S. al-Ah]qa>f/46:35)

Allah juga menyebut dalam Al-Qur’an surah al-Ah]za>b ayat 7:


Terjemahannya:

“Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil Perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu (sendiri) dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka Perjanjian yang teguh.” (Q.S. al-Ah]za>b/33:7)

1. Kisah Kesabaran Nabi Ululazmi

Berikut ini adalah kisah singkat kesabaran para rasul ululazmi: 

a. Nabi Nuh a.s.

Tentunya kamu masih ingat bagaimana kegigihan Nabi Nuh a.s. dalam mendakwahkan ajaran Allah Swt. kepada umatnya. Ia mengajak manusia agar menyembah Allah dan melarang memperhambakan diri kepada selain Allah. Akan tetapi manusia pada masa itu tidak mengacuhkan seruannya. 

Seruan Nabi Nuh a.s. itu mereka sambut dengan cemooh dan ejekan. 

Selama 950 tahun Nabi Nuh a.s. menyiarkan ajaran Allah Swt., tetapi umatnya tetap saja ingkar. Yang lebih menyakitkan, ternyata dakwah beliau ditentang oleh keluarganya sendiri. 

Anak dan istrinya menolak beriman kepada Allah. Bahkan ketika ditimpakan bencana berupa banjir besar, putranya sendiri yang bernama Kan’ān menolak diajak naik ke perahu ayahnya. Orang tua mana yangtega membiarkan sanak keluarganya di azab oleh Allah, sementara ayahnya selamat. 

Namun, Nabi Nuh a.s. tetap tabah menghadapi ujian itu.

b. Nabi Ibrahim a.s.

Nabi Ibrahim a.s. dikenal sebagai Abul Anbiya artinya bapak para nabi. Karena generasi setelah beliau banyak yang diangkat oleh Allah sebagai nabi. Setelah diangkat menjadi rasul, Nabi Ibrahim a.s. terkenal dengan keberanian dan kepatuhannya dalam menjalankan perintah Allah. Nabi Ibrahim a.s. berani menyatakan untuk memisahkan diri dari kepercayaan kaumnya, termasuk ayahnya sendiri yang bernama Azar. Nabi Ibrahim a.s. menunjukkan kebatilan sebuah berhala/patung kepada kaumnya. Nabi Ibrahim berani menghancurkan patung-patung sesembahan Raja Namrud dan kaumnya. Akhirnya Nabi Ibrahim a.s. dibakar hidup-hidup, tetapi tetap selamat berkat pertolongan Allah. Ada banyak kesabaran dan keteguhan Nabi Ibrahim a.s. yang dapat kita ketahui lebih lanjut. Karena ketaatan Nabi Ibrahim a.s. kepada Allah, doanya selalu dikabulkan. 

c. Nabi Musa a.s.

Nabi Musa as. sejak bayi dihadapkan pada ancaman Raja Fir’aun yang akan membunuh setiap bayi laki-laki yang lahir. Selain itu, kerelaan ibunya menghanyutkan bayi Musa di sungai Nil adalah pengorbanan yang sangat berat. Setelah diangkat menjadi rasul, Musa a.s. juga mengalami tantangan yang sangat berat, yaitu melawan Fir’aun dan pasukannya, yang merupakan raja di istana tempat beliau dibesarkan. 

Selain itu, pembelaannya pada Bani Israil yang tertindas membuatnya keluar dari istana Fir’aun menuju Madyan, dengan berprofesi sebagai pengembala kambing milik Nabi Syu’aib a.s. selama sepuluh tahun. Lalu, Nabi Musa as. diperintahkan Allah untuk kembali menemui Fir’aun dan mengajaknya beriman kepada Allah. Musa a.s. harus berhadapan dengan pasukan Fir’aun. Musa a.s. berhasil menyelamatkan sebagian penduduk Bani Israil setelah mengalahkan para tukang sihir Fir’aun. 

Musa a.s. diuji kesabarannya membawa bani Israil keluar dari Mesir menuju Baitul Maqdis.

d. Nabi Isa a.s.

Nabi Isa a.s. dilahirkan tanpa ayah sehingga masyarakat menyampaikan tuduhan yang tidak baik kepada Siti Maryam. Nabi Isa a.s. diberikan mukjizat mampu berbicara saat masih bayi, menyembuhkan orang sakit, dan menghidupkan orang mati atas izin Allah. 

Kemukjizatan tersebut tidak membuat Nabi Isa as. keluar dari statusnya sebagai manusia dan hamba Allah Swt.

Nabi Isa a.s. juga memiliki mukjizat berupa kemampuan menghidupkan burung yang terbuat dari tanah. Nabi Isa a.s. menunjukkan mukjizatnya atas izin Allah Swt. 

Mukjizat inilah yang membuat beliau dianggap sebagai Tuhan oleh orang-orang Nasrani.

Dengan kekuasaan Allah Swt. beliau dilahirkan dengan perantaraan ibu saja. 

Keajaiban kelahiran ini menjadi ujian kepada manusia, percaya atau tidak kepada kekuasaan Allah Swt. Nabi Isa a.s. dalam menjalankan dakwahnya diancam dan direncanakan untuk dibunuh dengan cara disalib. Namun Allah Swt. menyelamatkan Nabi Isa a.s. dengan cara diangkatkan ke langit sebagaimana firman Allah dalam Q.S.an-Nisa>/4:157

Terjemahannya:

“Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh adalah) orang yang diserupakan dengan Isa.” (Q.S. an-Nisa>/4:157)

e. Nabi Muhammad saw.

Sebagai nabi terakhir Muhammad saw. juga mengalami banyak tantangan. 

Beliau lahir dalam keadaan yatim. Ayahnya yang bernama Abdullah bin Abdil Mutalib meninggal sejak Muhammad dalam kandungan. Ketika usia kanak-kanak (sekitar 6 tahun) ibunya Siti Aminah pun meninggal dunia.

Pada usia 40 tahun, Muhammad saw. diangkat menjadi rasul. Beliau mendapat berbagai ancaman dari kaum Quraisy, termasuk ancaman pembunuhan. Bahkan, beliau harus terusir dari kampung halamannya. Ketika hijrah ke Thaif, beliau dilempari batu, dituduh gila, dan hendak dibunuh. Namun, beliau tetap tabah, sabar dan berdoa pada Allah agar memberi petunjuk pada mereka. 

Kemudian diperintahkan untuk berhijrah ke Madinah. Nabi Muhammad ditemani Abu Bakar berangkat ke Madinah. 

Akhirnya Islam diterima oleh penduduk Madinah dan tersebar dengan pesat di kota tersebut.

D. Hikmah Beriman Kepada Rasul Ululazmi

Sebagai anak muslim, kita harus meyakini apa yang disampaikan oleh para rasul. Rasul menyampaikan risalah kehidupan agar manusia menjalani kehidupan sesuai dengan perintah Allah. Dengan menjalani perintah Allah manusia akan menemui kehidupan yang bahagia.

Meyakini rasul-rasul Allah dapat menumbuhkan semangat untuk mengetahui isi kitab-kitab Allah. Dengan mempelajari isi kitab-kitab Allah, kita akan memahami kisah-kisah keteladanan para rasul yang patut dijadikan teladan dalam kehidupan sehari-hari. Allah menampilkan kisah-kisah para rasul dalam kitab suci Al￾Qur’an.

Anak muslim yang baik selalu mengambil keteladanan dari kisah kesabaran para rasul Ululazmi. Denganmengetahui keteladanan para rasul akan tumbuh sikap perilaku terpuji yang dapat dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, kalian tumbuh menjadi siswa yang santun, berperangai muslim, serta berakhlakul karimah. Sikap ini tumbuh karena bukti mencintai rasul-rasul Allah, sebagaiman firman Allah dalam Al-Qur’an;

Terjemahannya:

“Katakanlah (Muhammad), Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Mahapengampun, Mahapenyayang.” (Q.S. a>li ‘Imra>n/3:31)

Orang yang meyakini kebenaran para rasul memiliki sikap teguh dalammenjalankan perintah Allah dan rasul-Nya. Sikap ini tumbuh karena keyakinan akan kebenaran apa yang diperintahkan oleh Rasulullah sehingga mereka akan sekuat tenaga menjalankan perintah Allah dan menjauhi segala larangannya.Terjemahannya:

“Apa yang diberikan rasul kepadamu maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah sangat keras hukuman-Nya.” (Q.S. al-Hasyr/59:7)

RANGKUMAN

1. Rukun iman yang keempat adalah beriman kepada nabi dan rasul Allah.

2. Nabi adalah seorang laki-laki pilihan Allah yang diberi wahyu oleh Allah Swt. melalui Malaikat Jibril untuk dirinya sendiri. Nabi tidak diperintahkan untuk menyampaikan wahyu kepada orang lain. 

3. Rasul adalah seorang laki-laki pilihan Allah yang diberi wahyu oleh Allah Swt. melalui Malaikat Jibril untuk dirinya sendiri dan diperintahkan untuk menyampaikannya kepada orang lain. Jumlah rasul yang wajib diketahui ada 25 orang. 

4. Rasul memilki sifat wajib yaitu sidik, amanah, tablig dan fatanah. Juga memiliki sifat mustahil yaitu: kiżib, khianat, kitman, dan baladah. Adapunsifat jaiz>Nya adalah a’radh basyariyah, yaitu sifat-sifat kemanusiaan secara umum seperti lapar, haus, makan, minum, sedih, gembira, dan beristri. 

Kendati demikian, sifat-sifat kemanusiaan ini tidak menurunkan derajat kerasulannya.

5. Rasul yang memiliki ketabahan luar biasa dinamakan Ululazmi, diantara yang mendapat gelar Ululazmi adalah Nabi Nuh a.s., Nabi Ibrahim a.s., Nabi Musa a.s., Nabi Isa a.s., dan Nabi Muhammad saw.