Surah Al-Hujurat /49:12-13 Kelas 6
B. Surah al-Hujurat /49: 12-13
Surah al-H[ujurat merupakan urutan surah ke-49 dari 114 surah yang terdapat di dalam Al-Qur’an dan terdiri atas 18 ayat. Surah ini termasuk golongan surah Madaniyah yang diwahyukan oleh Allah Swt. ketika Rasulullah saw. telah hijrah ke Kota Madinah. Al-H[ujurat artinya bilik-bilik atau kamar.
Q.S. al-H[ujurat/49:12 berisi tentang larangan berburuk sangka dan mencari kesalahan orang lain karena hal tersebut sama halnya dengan memakan daging saudara sendiri. Surah al-H[ujuraat/49:13 menjelaskan tentang tujuan Allah Swt. menciptakan manusia dari jenis laki-laki dan perempuan untuk saling mengenal, serta menjelaskan tentang kedudukan orang yang paling mulia di hadapan Allah Swt. adalah orang yang paling bertakwa.
Secara berturut dijelaskan sebagai berikut:
1. Surah al-H[ujurat/49:12
a. Membaca Q.S. al-Hujurat/49:12
Perhatikan dan bacalah ayat berikut ini
b.Menghafalkan Q.S. al-H[ujura>t/49:12
c. Menulis Q.S. al-H[ujura>t/49:12
Salinlah Q.S. al-H[ujura>t/49:12 ke buku tulismu, dengan menggunakan tulisan Arab yang baik dan benar!
Q.S. al-H[ujura>t/49:12 secara sempurna.
Terjemahnya:
“Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.”
e. Asbabunuzul Q.S. al-H[ujurat/49:12
Q.S. al-H[ujurat/49;12 diturunkan oleh Allah Swt. yang dilatarbelakangi oleh kisah Salman Al Farisi. Kisah yang diriwayatkan dari Ibnu Juraij yang menjelaskan bahwa ayat ini turun berkaitan dengan Salman Al-Farisi yang makan, kemudian tidur lalu mendengkur.
Orang-orang membicarakannya. Maka dari itu, turunlah ayat ini yang melarang umat muslim untuk menggunjing dan mengumpat.
Dikisahkan dalam riwayat yang lain bahwa terdapat dua orang laki-laki yang menggunjing Usamah bin Zaid. Kisah ini berawal dari perjalanan dua orang laki-laki serta bersama mereka ada seseorang yang bernama Salman sebagai pelayannya. Di perjalanan mereka kehabisan makanan, kemudian mereka memerintahkan Salman menemui Rasulullah saw. untuk meminta makanan. Rasulullah saw. berkata “Pergilah engkau kepada Usamah bin Zaid, katakanlah kepadanya, jika dia mempunyai makanan, maka hendaklah dia memberikannya kepadamu.” Pergilah Salman menemui Usamah bin Zaid, tetapi beliau mengatakan tidak memiliki makanan apapun.Kemudian, Salman kembali kepada dua orang laki-laki yang memerintahnya.
Dua orang laki-laki tersebut tidak percaya dan menyatakan bahwa Usamah bin Zaid memiliki makanan tetapi tidak mau memberikannya karena kikir.
Akhirnya, mereka memata-matai Usamah bin Zaid untuk melihat apakah benar Usamah tidak memiliki makanan. Tindakan mereka diketahui oleh Rasulullah saw. dan mengatakan “Mengapa aku melihat daging segar di mulut kalian berdua?” Mereka berkata “Wahai Nabi Allah, kami tidak makan daging atau yang lainnya. Rasulullah berkata, “Tapi, kalian sudah memakan daging Usamah dan Salman.” Maka turunlah ayat ini yang melarang berburuk sangka.
f. Pesan Pokok Q.S. al-H[ujurat/ 49:12
Surah al-H[ujurat/49:12 mengandung beberapa pesan yang harus kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari, beberapa pesan tersebut adalah sebagai berikut.
1) Dilarang berprasangka buruk (syu’uzan) kepada orang lain karena merupakan perbuatan yang mendatangkan dosa.
2) Dilarang mencari-cari kesalahan orang lain sehingga dapat melupakan kesalahan diri sendiri.
3) Dilarang menggunjing atau membicarakan aib dan keburukan orang lain karena semua itu diibaratkan seperti kita memakan daging teman sendiri.
4) Anjuran untuk selalu meningkatkan ketakwaan kepada Allah dan segera bertobat serta meminta maaf kepada orang yang kita zalimi.
Jika larangan tersebut pernah kita lakukan, kita segera memohonkan ampun. Allah Swt. selalu menerima tobat hamba-Nya.
2. Surah al-H[ujurat/49:13
a. Membaca Q.S. al-Hujurat/49:13
Bacalah Q.S. al-H[ujura>t/49; 13 berikut ini hingga lancar.
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ - ١٣
b.
c. Menulis Q.S. al-H[ujura>t/49:13
Salinlah Q.S. al-H[ujura>t/49:13 ke buku tulismu, dengan menggunakan tulisan Arab yang baik dan benar!
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ - ١٣
Terjemahnya:
“Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti.”
e. Asbabunuzul Q.S. al-H[ujura>t/49:13
Surah al-H[ujura>t ayat 13 diturunkan ketika peristiwa fathu Mekah (penaklukan Kota Mekah) oleh kaum muslimin. Sebuah riwayat menceritakan bahwa ketika penaklukan kota Mekah, maka Rasulullah saw. memerintahkan Bilal naik ke atas Kakbah untuk mengumandangkan azan.
Melihat hal itu, beberapa orang berkata“ Apakah pantas budak hitam ini azan di atas Kakbah?” Maka berkatalah yang lain “Sekiranya Allah membenci orang ini, pasti Dia akan menggantinya.” Turunlah Q.S. al-H[ujura>t/49:13 sebagai penegasan bahwa kedudukan semua manusia adalah sama dan yang membedakannya adalah tingkat ketakwaannya kepada Allah Swt. Oleh sebab itu, orang yang paling mulia di sisi Allah Swt. adalah orang yang paling baik ketaatannya.
f. Pesan Pokok Q.S. al-H[ujura>t/49:13
Surah al-H[ujura>t ayat 13 mengandung pesan kepada kita bahwa tujuan diciptakan manusia dari berbagai jenis kelamin, suku, ras, warna kulit, dan bangsa serta perbedaan lainnya, semua itu bertujuan supaya manusia saling mengenal satu dengan yang lainnya, bukan bertujuan untuk mengagungagungkan dan membangga-banggakan diri karena semua dari keturunan yang sama, yakni Nabi Adam a.s. dan Siti Hawa.
Melalui surah ini, Allah Swt. juga mengajak kepada semua manusia saling mengenal, hormat-menghormati, sayang-menyangi, serta menyambung hubungan silaturrahim atau persaudaraan.
Berdasarkan anjuran tersebut secara tidak langsung manusia dilarang untuk saling menyakiti dan mengejek serta memaksa orang lain untuk mengikuti dirinya atau kemauannya karena semua manusia sama kedudukannya di hadapan Allah Swt. Sikap seperti inilah yang disebut dengan sikap toleransi.
Sikap toleransi hendaklah diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah, rumah, maupun di lingkungan masyarakat tempat tinggal, kepada siapapun dan kapan
pun. Mengapa demikian? Karena di penghujung ayat ini Allah Swt. menegaskan yang membedakan manusia adalah tingkat ketaatan dan ketakwaannya kepada Allah Swt.Orang yang paling mulia di hadapan Allah Swt. adalah orang yang paling bertakwa.
Takwa adalah senantiasa menjalankan semua perintah Allah Swt. dan menjauhi larangan-Nya.
Selanjutnya latihan soal di pertemuan yang berikutnya insyaallah.