Konsep Penelitian Tindakan Kelas / PTK

Daftar Isi

 

KONSEP PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Secara bahasa penelitian atau research (bahasa Inggris) menurut The Advanced Learner’s Dictionary of Current English (1961) berarti penyelidikan atau pencarian yang seksama untuk memperoleh fakta baru dalam cabang ilmu pengetahuan. Menurut Fellin, Tripodi dan Meyer (1969) penelitian adalah suatu cara sistematik untuk maksud meningkatkan, memodifikasi dan mengembangkan pengetahuan yang dapat disampaikan (dikomunikasikan) dan diuji (diverifikasi) oleh peneliti lain.

Ciri-ciri riset adalah bahwa riset: (Abisujak, 1981)

 (1) Dilakukan dengan cara-cara yang sistematik dan seksama

(2) Bertujuan meningkatkan, memdofikasi dan mengembangkan pengetahuan (menambah perbendaharaan ilmu pengetahuan)

(3) Dilakukan melalui pencarian fakta yang nyata

(4) Dapat disampaikan (dikomunikasikan) oleh peneliti lain

(5) Dapat diuji kebenarannya (diverifikasi) oleh peneliti lain. Penelitian sendiri diartikan sebagai “Suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, dan usaha-usaha itu dilakukan dengan metode ilmiah” (Sutrisno Hadi, 2001).

Teori yang berkembang melalui penelitian yang sistematis dan terkendali akan dapat diuji validitas dan reliabilitasnya, artinya jika penelitian tersebut dilakukan oleh orang lain dengan metode dan kondisi yang sama akan diperoleh hasil yang sama pula.

Arti penelitian :

1. Proses pembuktian dari sebuah teori yang diajukan.

2. Proses mencari atau menemukan jawaban secara cermat dan sistematik, dari pertanyaan atau hal-hal yang ingin diketahui jawabannya.

3. Proses mencari jawaban secara ilmiah dari pertanyaan yang diajukan secara deduktif, induktif atau verifikatif.

4. Proses mencari jawaban secara ilmiah melalui kegiatan kajian pustaka, pengumpulan data, pengolahan data, analisis dan penyimpulan.

5. Kegiatan ilmiah untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. 6. Kegiatan ilmiah guna menemukan pengetahuan baru, prinsip-prinsip umum, serta mengadakan ramalan dan generalisasi.

Pendekatan dalam penelitian diantaranya pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Sejalan dengan berkembangnya pengetahuan maka metode penelitian pun berkembang yang salah satunya adalah penelitian tindakan.

Penelitian Tindakan atau action research memiliki ruang lingkup yang lebih dari PTK, karena objek penelitian tindakan tidak hanya terbatas di dalam kelas, tetapi bisa di luar kelas, seperti sekolaah, organisasi, komunitas, dan masyarakat. (Kunandar: 2008, 42).

Menurut Ebbut dan Hopkin (1993), penelitian tindakan adalah kajian sistemik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktik pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut. Bagi Carr & Kemmis, 1986 dalam Burns (1999) berpendapat bahwa penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian reflektif diri kolektif yang dilakukan oleh peserta-pesertanya dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan keadilan praktik pendidikan dan praktik sosial mereka serta pemahaman mereka terhadap praktik-praktik mereka dan terhadap situaasi tempat praktik-praktik tersebut dilakukan.

Berbagai konsep tentang penelitian tindakan dapat dipahami pada uraian berikut ini:

a.     Partisipatory Action Research (PAR).

b.    Critical Action Research (CAR)

c.     Institutional Action Research (IAR)

d.    Classroom Action Research

Melalui penelitian tindakan kelas, guru/pendidik langsung memperoleh “teori” yang dibangunnya sendiri, bukan diberikan oleh pihak lain, maka guru dapat menjadi “The Theorizing Practitioner”.

Definisi Penelitian Tindakan kelas (PTK):

 1. Penelitian untuk mengujicobakan ide-ide ke dalam praktek dalam rangka memperbaiki/mengubah sesuatu agar memperoleh dampak nyata dari situasi. (Kemmis, 1983)

2. Bentuk penelitian reflektif diri yang secara kolektif dilakukan oleh peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan keadilan praktik pendidikan dan sosial serta pemahaman mengenai praktik dan situasi tempat dilakukannya. (Taggart, 1988)

3. Bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan mereka dalam melakasanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki kondisi praktik pembelajaran yang dilakukan. (Proyek PGSM Diknas, 1999).

Pwerbedaan Formal dengan PTK

NO

Penelitian

Formal

PTK

1

Keahlian yang dibutuhkan

Keahlian dibidang prosedur dan statistika inferensial

Tidak dibutuhkan keterampilan khusus prosedur penelitian dan statistika

2

Tujuan riset

Menghasilkan pengetahuan yang dapat digeneralisasikan

Menghasilkan pengetahuan yang dapat diterapkan langsung

3

Masalah riset

 Masalah riset tidak terkait dengan masalah pekerjaan

. Masalah riset tidak terkait dengan masalah pekerjaan Masalah riset bersifat on-the-job, artinya terkait dengan bidang pekerjaan

4

Studi pustaka

Studi pustaka dilakukan secara cermat pada literatur primer. Studi pustaka dilakukan untuk memperoleh pemahaman yang tinggi terhadap masalah

Sumber-sumber sekunder sudah cukup, digunakan untuk memperoleh gambaran umum terhadap masalah yang diteliti

5

Teknik pengambilan sampel

Teknik pengambilan sampel secara cermat untuk mendapatkan sampel yang representatif.

Tidak dibutuhkan tatis pengambilan sampel Semua siswa dijadikan subjek penelitian

6

Desain riset

Riset dirancang secara cermat untuk mengontrol tatisti-variabel luar yang bisa mengacau. Misalnya ada kelompok tatist dan kelompok perlakuan

Riset dirancang secara agak longgar, sebab peneliti sendiri terlibat langsung

7

Prosedur pengukuran

Pengukuran harus valid dan reliabel

Digunakan pengukuranpengukuran standar

8

Analisis data

Analisis data sangat kompleks, digunakan uji tes signifikasi tatistic inferensial

Analisis data lebih sederhana digunakan tatistic deskriptif, lebih menekankan signifikansi praktis daripada teoritis atau statistic

9

Penerapan hasil

Lebih menekankan penerapan hasil untuk risetriset selanjutnya. Ingin menggeneralisasikan temuan penelitian

Lebih menekankan penerapan praktis yang langsung dapat diterapkan. Ingin menyajikan resep pemecahan masalah

 

 

 

 

 

Tiga perinsip dasar yang menjadi ciri PTK, yaitu:

1) adanya pratisipasi dari peneliti dalam suatu program kegiatan

2) adanya tujuan untuk meningkatkan kualitas suatu program atau kegiatan melalui penelitian tindakan

3) adanya tindakan (treatment) untuk meningkatkan kualitas suatu program atau kegiatan.

B. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tindakan Kelas

1. Tujuan penelitian tindakan

Tujuan utama dari PTK adalah terjadinya suatu peningkatan kualitas pembelajaran dalam proses pembelajaran. Guru di kelas dapat menganalisis, merefleksi, sekaligus menawarkan solusi yang tepat tentang permasalahan yang muncul di kelas.

Kunandar (200; 2008) mengatakan  tujuan PTK, antara lain:

a.     Untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas yang dialami langsung dalam interaksi antara guru dengan siswa yang sedang belajar, meningkatkan profesionalisme guru, dan menumbuhkan budaya akademik dikalangan para guru.

b.    Peningkatan kualitas praktik pembelajaran di kelas secara terus-menerus mengingat masyarakat berkembang secara cepat.

c.     Peningkatan relevansi pendidikan, hal ini dicapai melalui peningkatan proses pembelajaran

d.     Sebagai alat training in-service, yang memperlengkapi guru dengan skill dan metode baru, mempertajam kekuatan analitisnya dan mempertinggi kesadaran dirinya.

e.     Sebagai alat untuk memasukkan pendekatan tambahan atau inovatif terhadap sistem pembelajaran yang berkelanjutan yang biasanya menghambat inovasi belajar siswa.

f.     Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan.

g.    Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah, sehingga tercipta sikap proaktif dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan.

h.     h. Peningkatan efisiensi pengelolaan pendidikan.

2. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas

munculnya inovasi pendidikan, karena para guru semakin diberdayakan untuk mengambil berbagai prakarsa professional secara mandiri.

C. Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Tindakan Kelas

PTK memiliki kelebihan berikut (Shumsky, 1982):

(1) tumbuhnya rasa memiliki melalui kerja sama dalam PTK;

(2) tumbuhnya kreativitias dan pemikiran kritis lewat interaksi terbuka yang bersifat reflektif/evaluatif dalam PTK;

(3) dalam kerja sama ada saling merangsang untuk berubah

(4) meningkatnya kesepakatan lewat kerja sama demokratis dan dialogis dalam PTK (silakan lihat Passow, Miles, dan Draper, 1985).

Kelemahan PTK:

(1) kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam teknik dasar penelitian pada guru itu sendiri karena terlalu banyak berurusan dengan hal-hal praktis,

(2) rendahnya efisiensi waktu karena guru harus punya komitmen peneliti untuk terlibat dalam prosesnya sementara guru masih harus melakukan tugas rutin

(3) konsepsi proses kelompok yang menuntut pemimpin kelompok yang demokratis  dengan kepekaan tinggi terhadap kebutuhan dan keinginan anggota-anggota kelompoknya dalam situasi tertentu, padahal tidak mudah untuk mendapatkan pemimimpin demikian.

D. Langkah-langkah dalam Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Tahapan Penelitian Tindakan Kelas adalah sebagai berikut:

1. Identifikasi dan perumusan masalah penelitian tindakan kelas harus terlihat bahwa masalah diidentifikasi secara kolaborasi

2. Susunan organisasi tim penelitian tindakan kelas adalah anggota penuh tim penelitian termasuk didalamnya kolaborator.

3. Implementasi tindakan intervensi, peneliti bertindak sebagai aktor utama dan kolaborator terlibat dalam pengumpulan data untuk cross checking, dan bersamasama melakukan refleksi sebelum dan sesudah pembelajaran.

4. Laporan hasil penelitian, secara formal guru yang berperan sebagai mitra tim peneliti (kolaborator) sekaligus tim dalam penyusunan laporan.

 

 

 

 

 

 

 

 

Mengapa PTK merupakan jenis penelitian yang signifikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan ? sebeliuimnya secara bahasa penelitian atau research (bahasa Inggris) menurut The Advanced Learner’s Dictionary of Current English (1961) berarti penyelidikan atau pencarian yang seksama untuk memperoleh fakta baru dalam cabang ilmu pengetahuan. Menurut Fellin, Tripodi dan Meyer (1969),
Dikarena PTK memiliki beberapa kelebihan diantaranya :

(1) tumbuhnya rasa memiliki melalui kerja sama dalam PTK;

(2) tumbuhnya kreativitias dan pemikiran kritis lewat interaksi terbuka yang bersifat reflektif/evaluatif dalam PTK;

(3) dalam kerja sama ada saling merangsang untuk berubah

(4) meningkatnya kesepakatan lewat kerja sama demokratis dan dialogis dalam PTK (silakan lihat Passow, Miles, dan Draper, 1985).