Resume Materi PPG Pengembangan Materi ajar Dan Metode Pembelajaran

Daftar Isi

 

PENGEMBANGAN MATERI AJAR DAN METODE  PEMBELAJARAN

Penjelasan mengenai bahan ajar itu sendiri adalah semua yang berupa materi yang dipakai untuk menolong instruktur, pendidik atau guru untuk melakukan aktivitas pembelajaran di suatu kelas. Bahan tersebut bisa berbentuk lisan maupun tulisan dan beraneka lain macamnya.Lebih lanjut menurut para ahli, bahan ajar adalah fasilitas atau tools pembelajaran yang di dalamnya terdiri dari metode, media, model, materi pembelajaran, standar/parameter dan metode evaluasi yang dirancang dengan terstruktur yang bertujuan agar tujuan pembelajaran bisa tercapai sesuai dengan standar kompetensi yang ada, (Widodo dan Jasmadi dalam Lestari, 2013:1).

Sementara menurut (Pannen, 1995), bahan ajar adalah materi atau objek pelajaran yang dibuat dengan terstruktur yang dimanfaatkan oleh guru dan peserta didik untuk mengarungi aktivitas belajar mengajar.

Kenapa pendidik harus bisa melakukan pengembangan bahan ajar? Ini dikarenakan pendidik dituntut untuk bisa melaksanakan dan memakai bahan ajar yang berdasarkan dengan Kurikulum.

TUJUAN DAN MANFAAT PENYUSUNAN BAHAN AJAR

Bahan ajar dibuat untuk bisa meraih tujuan sebagai berikut:

1.        Menyajikan bahan ajar yang bisa sesuai dengan kebutuhan siswa yang harus sesuai dengan kurikulum. Selain itu bahan ajar juga harus menyesuaikan diri dengan sifat dan lingkungan siswa berasal (latar belakang).

2.       Meringankan beban guru dalam menjalankan aktivitas pembelajaran.

3.       Mempermudah siswa agar bisa mendapatkan bahan ajar alternatif selain dari sumber di sekolah seperti buku dan teks yang sulit di dapat.

Manfaat dalam pengembangan bahan ajar untuk pendidik/instruktur atau guru:

Dengan adanya pengembangan bahan ajar menjadikan pembelajaran tidak bergantung dengan sumber teks yang susah untuk didapat.Sumber menjadi lebih luas karena referensi yang banyak dan komprehensif.Menciptakan interaksi pembelajaran yang efektif antara siswa dengan pendidik. Ini dikarenakan siswa bisa lebih menaruh hormat lebih kepada guru.Wawasan pengalaman dan pengetahuan pendidik menjadi lebih dalam dan luas ketika membuat dan mengembangkan bahan ajar.Adanya bahan ajar yang bisa terpenuhi sesuai dengan kurikulum dan pas dengan keperluan dari siswa itu sendiri.Angka kredit bisa menjadi lebih banyak dan bisa digunakan menjadi buku untuk disebarluaskan.

Manfaat pengemangan bahan ajar untuk siswa/peserta didik:

Aktivitas pembelajaran akan lebih nyaman dan menarik hati siswa.Waktu luang untuk belajar secara mandiri bisa lebih banyak sehingga ketergantungan terhadap guru menjadi berkurang.Bisa memudahkan siswa untuk memahami setiap kompetensi yang harus diraih.

Prinsip Pengembangan Bahan Ajar

Bahan ajar harus melakukan repetisi agar pemahaman menjadi lebih kuat.Salah satu semangat (motivasi) belajar yang kuat akan menjadi aspek kunci dalam kesuksesan belajar.

Feedback yang positif bisa membuat pemahaman siswa menjadi lebih kuat.Meraih tujuan bisa dianalogikan seperti menapaki tangga, selangkah demi langkah untuk meraih tujuan yang diinginkan.Pengembangan diawali dengan hal ringan yang selanjutnya hal yang berat. Seperti halnya memahami bahan yang konkret yang berikutnya menguasai yang abstrak.Dengan memperlihatkan hasil belajar yang telah dilalui kepada siswa bisa mendorong mereka untuk lebih semangat meraih tujuan.

Jenis Bahan Ajar

1.       Audio, Jenis yang ada dalam bahan ajar audio adalah CD audio, rekaman, kaset, radio dan media player.

2.       Visual, Elemen yang terkandung dari bahan ajar visual adalah bahan cetak, yakni, buku, modul, handout, LKS, wallchart, foto, non cetak, poster, wall chart dan grafik.

3.       Multimedia, Elemen dari interaktif multimedia adalah video compact disk (VCD) pembelajaran interaktif, CAI (Computer Assisted Instruction), bahan ajar berbasis web.

4.       Audio & Visual, Elemen yang terdapat pada audio dan visual adalah film dan VCD/DVD.

Teknik Penyusunan Bahan Ajar

Langkah-langkah dalam Menentukan Bahan Ajar Sebaiknya bahan ajar yang telah ditetapkan, harus bisa dipahami oleh peserta didik tanpa harus mengabaikan standar kompetensi dasar.

 Berikut merupakan garis besar dari langkah untuk menentukan bahan ajar:

1.       Mengidentifikasi faktor yang ada pada kompetensi dasar dan standar kompetensi. Ketika pendidik memutuskan bahan ajar, ada baiknya untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor pada kompetensi yang harus diraih. Di antaranya adalah menganalisis dan mempertimbangkan faktor kognitif, psikomotorik dan afektif. Contohnya adalah pada faktor kognitif di dalamnya terdapat empat elemen, yakni konsep, prosedur, fakta dan prinsip.

2.       Menentukan referensi bahan ajar. Sesudah memutuskan jenis bahan ajar, tahap selanjutnya adalah memilih referensi dari bahan ajar. Materi dari bahan ajar bisa diperoleh pada media seperti video, internet, jurnal, majalah, koran dan buku. Disamping itu guru juga harus berperan aktif dan kreatif agar siswa bisa memperoleh bahan ajar alternatif.

3.       Menentukan jenis bahan ajar yang cocok untuk kompetensi yang harus diraih. Dengan kebijakan ini maka guru akan dimudahkan secara tidak langsung. Rencana tersebut diantaranya adalah menganalisis dan mengidentifikasi ranah konsep, afektif, prinsip, prosedur  atau paduan dari materi yang lebih dari satu.

Cara Mengembangkan Bahan Ajar

cara yang bisa dilakukan untuk mengembangkan bahan ajar

1.       By Development Membuat bahan ajar dari scratch (kosong), karena yang ingin disampaikan sangat unik dan spesial. Bahan ajar by development ini guru akan membuat bahan ajar dari nol atau dari tidak ada menjadi ada.Karena guru akan menerangkan sebuah bahan ajar yang spesifik, di mana bahan ajar tersebut merupakan ide original dari guru itu sendiri.

2.       By Utilization Mengambil bahan ajar yang sudah jadi tanpa modifikasi apapun. Bila guru memperoleh sebuah bahan ajar maka guru akan menyampaikan bahan ajar tersebut dengan cara apa adanya tanpa embel-embel apapun. Misalnya guru mendapatkan referensi dari buku dari pemerintah untuk pembelajaran kurikulum 2013 dsb.

3.       By Modification Menyesuaikan bahan ajar yang diambil dengan melakukan modifikasi dan penyesuaian. Cara ini cenderung mirip dengan by utilization karena memperoleh dari suatu sumber.Namun dalam prakteknya guru bisa memodifikasi bahan ajar tersebut, bisa dikurang bisa juga ditambah sesuai kebutuhan.

4.       By Customisation Mengembangkan bahan ajar dengan cara memadukan berbagai objek konten yang beragam. Pada cara pengembangan bahan ajar ini guru akan memadukan atau mencampuran ketiga cara sebelumnya.Contohnya sebagian bab guru akan membuat sendiri (original), sebagian bab mengambil dari referensi, dan sebagian bab lain ditambah atau dikurangi sesuai dengan kebutuhan.

Strategi Mempelajari Bahan Ajar oleh Siswa

Bila dilihat dari sikap dan cara guru mempresentasikan dan mengajar materi bahan ajar kepada peserta didik. Aktivitas siswa bisa diklasifikasikan menjadi empat, yakni:

1.       Verbal parafrase atau Menghafal, dalam prakteknya menghafal ada dua yakni menghafal verbal dan menghafal parafrase.

2.       Choose atau memilih yang berhubungan dengan faktor perilaku atau afektif. Contohnya memilih membaca sumber di internet.

3.       Finding atau Menemukan, yaitu mengetahui metode cara membuat solusi dari masalah yang ada, caranya adalah dengan mengungkapkan fakta, prinsip, sistem dan konsep yang sudah dipahami dalam bahan ajar.

4.       Use atau Pengaplikasian atau implementasi. Materi bahan ajar yang sudah dihafal kemudian dikuasai dan dipahami yang selanjutnya diterapkan

PENJELASAN KOMPONEN AUDENCE,BEHAVIOR,CONDITION DAN DEGRE

 Istilah ABCD merupakan suatu singkatan yang sering diucapkan oleh seorang guru dalam membuat perangkat pembelajaran RPP untuk memudahkan dalam penyebutannya

A = merupakan singkatan dari audience

B = merupakan singkatan dari behaviour

C = merupakan singkatan dari condition

D = merupakan singkatan dari degree

Penjelasan mengenai arti dari kata ABCD dalam membuat suatu perangkat pembelajaran maka terlebih dahulu mengetahui pada bagian manakah kata ABCD harus termuat pada suatu perangkat pembelajaran Audience, Behaviour,Condition,dan Degreeharus ada dalam item tujuan pembelajaran pada suatu perangkat pembelajaran,sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan dalam RPP tersebut sudah jelas dan sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi yang diharapkan.Tujuan pembelajaran merupakan suatu perilaku dari hasil belajar yang diharapkan terjadi dimiliki, atau dikuasai oleh peserta didik setelah peserta didik tersebut mengikuti kegiatan proses belajar mengajar. Dengan kata lain, tujuan pembelajaran merupakan arah yang hendak dituju atau dicapai dari suatu rangkaian aktivitas pembelajaran.Tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk perilaku kompetensi yang spesifik, aktual, dan terukur titik tujuan pembelajaran mengacu pada kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran. Disamping itu, tujuan pembelajaran dijadikan acuan dalam pemilihan jenis materi,strategi, metode, dan media pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.Terbentuknya tujuan pembelajaran mengacu pada indikator pencapaian kompetensi (IPK) sehingga IPK yang dirumuskan harus jelas dan harus sesuai dengan kompetensi dasar yang ada di dalam perangkat pembelajaran RPP tersebut.

Ada kurikulum 2013 dalam membuat perangkat pembelajaran khususnya di dalam menentukan tujuan pembelajaran maka keempat komponen ABCD atau Audience,Behaviour,Condition,dan Degree harus ada dalam item tujuan pembelajaran tersebut.Setelah anda memahami tentang tujuan pembelajaran, maka kini saatnya saya akan menjelaskan tentang arti ABCD serta cara menerapkannya di dalam membuat suatu perangkat pembelajaran khususnya perangkat pembelajaran RPP.

1. Audience (A)

Kata audience dapat diartikan sebagai pendengar atau peserta. Dalam hal ini yang dimaksud dengan audience dalam kegiatan pembelajaran di sekolah yaitu Peserta . Audience merupakan subjek sekaligus objek dalam pembelajaran. Maka, dalam tujuan pembelajaran harus menempatkan peserta didik sebagai subjek sekaligus objek dalam kegiatan pembelajaran.Salah satu contoh penggunaan item Audience pada tujuan pembelajaran adalah sebagai berikut:

- Diberikan beberapa contoh gambar segitiga, peserta didik dapat menjelaskan jenis-jenis segitiga.Kata "Peserta didik" merupakan Audience

2. Behaviour (B)

Kata Behaviour dapat diartikan sebagai suatu tingkah laku yang diharapkan dapat dilakukan oleh peserta didik setelah selesai mengikuti proses pembelajaran atau dengan kata lain suatu aktivitas yang diharapkan terjadi dari suatu proses.Dalam konteks pembelajaran, Behavior nampak pada aktivitas peserta didik dalam pembelajaran. Oleh sebab itu, pembelajaran tanpa adanya tingkah laku atau aktivitas peserta didik maka tidak mungkin dapat dilakukan.Dalam perumusan tujuan pembelajaran gambaran behavior dalam aktivitas peserta didik ditulis menggunakan kata kerja operasional seperti: menyimak, menyebutkan, membedakan, menjelaskan, dan masih banyak lagi. Penggunaan kata kerja operasional dalam suatu tujuan pembelajaran tidak boleh lebih dari satu. Artinya dalam sebuah aktivitas pembelajaran, peserta didik tidak boleh melakukan lebih dari satu perbuatan titik maka, peserta didik harus fokus pada 1 perbuatan agar pembelajaran lebih optimal.Salah satu contoh penggunaan item Behaviour pada tujuan pembelajaran khususnya pada pelajaran matematika adalah sebagai berikut:

- Peserta didik dapat mencontohkan himpunan dan bukan himpunan.Kata "mencontohkan himpunan dan bukan himpunan"merupakan salah satu bentuk tingkah laku peserta didik yang diharapkan dalam pembelajaran tentang materi"Himpunan".

3. Condition

Kata Condition dapat diartikan sebagai kondisi atau suatu keadaan. Dalam kegiatan pembelajaran, Condition yang dimaksud adalah keadaan peserta didik sebelum dan sesudah melakukan aktivitas pembelajaran, serta persyaratan yang perlu dipenuhi agar perilaku yang diharapkan dapat tercapai.Dalam perumusan tujuan pembelajaran, condition ditulis dalam bentuk kata kerja. Kata kerja yang dimaksud adalah aktivitas yang harus dilakukan oleh peserta didik agar tercapai suatu perubahan perilaku yang sesuai dengan yang diharapkan.Salah satu contoh penggunaan item Condition pada tujuan pembelajaran khususnya pada pelajaran matematika adalah sebagai berikut:

- diberikan beberapa pernyataan peserta didik mampu menentukan nilai kebenaran dari pernyataan tersebut secara tepat.Kata "Diberikan beberapa pernyataan" merupakan salah satu bentuk yang menunjukkan kondisi atau keadaan.

4. Degree

Kata Degree dapat diartikan sebagai suatu pencapaian atau dengan kata lain dapat diartikan sebagai suatu target yang harus dicapai oleh peserta didik yang ditunjukkan dalam perilaku hasil belajar.Tingkat keberhasilan ditunjukkan dengan batas minimal dari penampilan suatu perilaku yang dianggap dapat diterima. Di bawah batas itu, siswa dianggap belum mencapai tujuan pembelajaran khusus yang telah ditetapkan.Degree juga merupakan tingkat penampilan yang dapat dilakukan oleh peserta didik setelah melalui suatu rangkaian proses pembelajaran.Tingkat degree bergantung pada materi yang akan disajikan, serta sejauh mana peserta didik harus menguasai suatu materi atau menunjukkan suatu tingkah laku.Salah satu contoh penggunaan item Degree pada tujuan pembelajaran khususnya pada pelajaran matematika adalah sebagai berikut:

- setelah melakukan percobaan membuka jaring-jaring kubus, peserta didik dapat menentukan rumus luas permukaan kubus dengan tepat.Kata "dengan tepat" merupakan salah satu bentuk yang menunjukkan Degree atau hasil pencapaian yang diharapkan.

Dengan penjelasan diatas  dapat membantu bagi  guru dalam memahami arti dari ABCD dalam kaitannya dengan tujuan pembelajaran pada pembuatan perangkat pembelajaran RPP sehingga perangkat RPP ya nantinya dibuat dapat menerapkan Audience, Behaviour, Condition, dan Degree pada tiap-tiap tujuan pembelajaran.