Sepuluh Pertanyaan Mata Kuliah Studi Al quran dan Al Hadist
Sepuluh Pertanyaan Mata Kuliah Studi Al quran dan Al Hadist
Nama : Prayitno
NIM : 2110904
Mata Kuliah : Studi Al-Quran dan Al-Hadits
1.
Persamaan dan Perbedaan yang mendasar
Al-Qur’an, Hadits Qudsy dan Al Hadits
Dari ketiganya memiliki
beberapa persamaan dan juga memiliki perbedaan diantaranya:
a. Persamaan
- Persamaan antara ketiganya (Al-Qur’an, Hadits Qudsy
dan Al Hadits) yaitu sama-sama sebagai pedoman hokum/ pedoman utama bagi
kehidupan manusia.
- Bahwa Persamaan antara ketiganya (Al-Qur’an, Hadits Qudsy
dan Al Hadits) yaitu semuanya keluar dari bibir Rosululloh SAW yang mengandung
anwar/cahaya dari anwarnya Nabi Muhammad SAW. Karena semua yang Nabi SAW
katakana adalah wahyu.
b.
Sedangkan Perbedaannya
diantaranya :
1)
Perbedaan di
tinjau dari Segi Bahasa dan makna
-
Al-Quran
bahasa dan ma’nanya langsung dari Alloh SWT
-
Hadits
Qudsi Ma’nanya dari Alloh SWT dan Bahasanya dari Nabi SAW
-
Hadis
Nabawi bahasa dan maknanya dari Nabi SAW
2)
Perbedaan
dari segi periwayatan
-
Al-Qur’an
tidak boleh diriwayatkan dengan maknanya saja.
-
Sedangkan
selain Al-Qur’an boleh.
3)
Perbedaan
dari segi kemukjizatan
-
Al-Qur’an
baik lafal dan maknanya merupakan mukjizat.
-
Hadis
Qudsi dan Hadis Nabawi bukan merupakan mukjizat.
4)
Perbedaan
dari segi nilai membacanya
-
Al-Qur’an
diperintahkan untuk dibaca, baik pada waktu shalat maupun di luarnya sebagai ibadah, baik orang yang membacanya
itu mengerti maksudnya atau tidak.
-
Hadis
Qudsi dan Nabawi dilarang dibaca ketika shalat dan membacanya tidak bernilai
ibadah. Yang terpenting dalam hadis adalah untuk dipahami, dihayati, dan diamalkan.
2.
Aspek-aspek
kemukjizatan Al Qur'an hususnya aspek ilmiah memiliki hubungan antara nabi
Muhammad yang alumm diantara hubungan tersebut: Aspek Ilmiah dalam kemu’jizatan
Al-Quran memiliki hubungan dengan kondisi Nabi yang ummi. Bahwasanya Nabi
SAW memiliki sifat ummi yang tidak bisa membaca dan menulis adalah menjadi
suatu alasan dan bantahan bahwa Alquran bukan buatan dari tangan dan bukan dari
pemikiran Nabi SAW melainkan Al-Quran itu diturunkan dari Alloh SWT melalui
malaikat Jibril kepada Nabi SAW dengan
bahasa dan ma’nanya langsung dari Alloh SWT.
Sifat
ummi pada masa rasulullah menjadi hal yang wajar di kalangan orang-orang
Quraish dan tidak perlu dipermasalahkan akan hal tersebut, karena mereka
sendiri dari golongan orang-orang yang tidak bisa membaca dan menulis. Pada
masa Nabi SAW memiliki sifat membaca dan menulis adalah menjadi bahan
olok-olokan kaum Quraish, karena daya ingatan mereka sangat lemah. Seiring
berjalannya waktu Nabi Muhammad tidak ummi lagi setelah keseluruhan ayat telah
diturunkan, ini bukti membantah bahwa Nabi Muhammad tidak memiliki sifat
baladah melainkan sifat fathonah dan satu bukti lagi bahwa akan pentingnya
membaca dan menulis di era kontemporer sekarang dengan daya ingat yang lemah.
3.
Proses interaksi antara
malaikat Jibril nabi Muhammad dan para sahabat dalam menjaga kemurnian Alquran:
Allah
menugaskan malaikat jibril As membawakan wahyu untuk disampaikan kepada Nabi
Muhammad Saw secara berangsur-angsur. Setelah Al-Qur’an diterima secara
sempurna oleh Nabi Muhammad dan disampaikan kepada para sahabat dan seluruh
umatnya, dengan membaca, menulis serta menghafal Al-Quran dari zaman Sahabat,
Masa Tabi’in, Masa Tabi’-Tabi’in sampai hari ini, baik ayat-ayatnya maupun isi
kandungan dengan yang ada didalamnya untuk dipahami dan di amalkan dengan baik
dan benar sebagai pedoman dan sumber utama dan pertama dalam menata semua aspek
kehidupan manusia baik urusan dunia maupun akhirat sehingga dapat melestarikan
dan mewujudkan kemurnian kitab suci Al-Quran.
4.
Pandangan Islam terhadap hadirnya perintah
membaca merupakan perintah agama yang tercantum dalam surat Al-Alaq, membaca
sangat penting bagi manusia apalagi sumber utama dari ajaran Islam adalah
Al-Quran dan Hadits yang berupa teks Arab sehingga mendorong umat islam harus
melakukan kegiatan membaca yang dapat dijadikan sebagai syarat utama dalam
membangun peradaban. apalagi peradaban yang maju harus dimulai dengan rajin baca dan mempunyai
banyak pengetahuan.
Membaca memiliki banyak
manfaat dan membaca tidak terbatas pada teks namun membaca dapat dilakukan
dengan membaca fenomena alam atau dalam study Al Qur'an disebut sebagai ayat
kauniyah.
5.
Relevansi untuk mempelajarai ilmu tentang eksitensi Al-Quran dan
Al-Hadits yaitu bahwa Ilmu Al-Quran dan Al-hadits merupakan ilmu yang tetap
eksis/relevan baik masa dulu, sekarang maupun masa yang akan datang sampai hari
kiamat tiba untuk menjadi pedoman hidup manusia. Dan sesuai perintah agama
bahwa Al-Quran dan Hadits merupakan pedoman utama/pokok . Dalilnya / hukum
tidak boleh bertentangan dengan al-quran.
6. Alasan
Al-Quran diturunkan bertahap kepada Rasulullah, karena untuk menguatkan atau
meneguhkan hati Rasulullah SAW dalam dorongan dakwah. Hal ini diisyaratkan oleh
firman Allah, “Berkatalah orang-orang yang kafir: “Mengapa Al Quran itu tidak
diturunkan kepadanya sekali turun saja?”; demikianlah supaya Kami perkuat
hatimu dengannya dan Kami membacakannya secara tartil (teratur dan benar).”
(QS. al-Furqan :32)
Kemudian,
untuk menentang dan melemahkan para penentang Al-Quran. Sebab, orang-orang
musyrik bertujuan melemahkan Nabi, dengan melontarkan pertanyaan hal-hal batil
yang tak masuk akal, seperti hari kiamat.
Alasan
berikutnya, untuk mempermudah hafalan dan pemahaman terhadap Al-Quran. Lalu,
Al-Quran diturunkan menyesuaikan dengan peristiwa-peristiwa dalam penetapan
hukum. Sebab, Al-Quran diturunkan sebagai penetapan aqidah yang benar,
hukum-hukum syari`at, dan akhlak mulia. Sebagaimana firman Allah, Dan Al-Qur’an
itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya
perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian. (QS.
al-Isra :106). Diturunkan tidak sekaligus, karena Al-Quran bukti yang pasti
bahwa Al-Quran Al-Karim Diturunkan dari sisi Allah SWT yang Maha Bijaksana dan
Maha Tahu.
7. Keberadaan
hadis harus dikritik baik secara sanad maupun matan karena untuk mengetahui
kualitas suatu Hadis, karena hal tersebut sangat fungsional berhubungan dengan
kehujjahan Hadis. Suatu Hadis dapat dijadikan hujjah (dalil) dalam menetapkan
hukum apabila Hadis tersebut telah memenuhi syarat-syarat diterimanya (maqbul)
suatu Hadis. Alasan lainnya yaitu penelitian kualitas hadis perlu dilakukan,
bukan berarti meragukan hadis Nabi Muhammad saw, tetapi melihat keterbatasan
perawi hadis sebagai manusia, yang adakalanya melakukan kesalahan, baik karena
lupa maupun karena didorong oleh kepentingan tertentu. Keberadaan perawi hadis
sangat menentukan kualitas hadis, baik kualitas sanad maupun kualitas matan
hadis. Selama riwayat-riwayat ini membutuhkan penelitian dan kajian mendalam
untuk mengetahui mana yang dapat diterima dan mana yang ditolak, maka mutlak
diperlukan adanya kaidah-kaidah dan patokan sebagai acuan melakukan studi
kritik Hadis.
8. Adanya
sistem sanad atau nasab keilmuan itulah yang membuat kemurnian agama Islam
terjaga. Prinsip-prinsip keislaman yang kita praktikkan hari ini sama persis
dengan yang diamalkan Baginda Nabi Muhammad SAW.
Metode
sanad adalah modal peradaban istimewa kaum Muslimin. Metodologi ini hanya
dimiliki umat Islam. Tanpa sanad, manusia bisa berbicara apa saja tanpa dasar.
Ada ungkapan hikmah dalam bagian mukadimah kitab Shahih Muslim. Di sana,
dinyatakan bahwa “Al-Isnad minad din; laulal isnaad laqala man sya’a ma sya’a.
Artinya, “Sistem sanad bagian dari fondasi agama. Andaikan tidak ada sanad,
orang akan berbicara agama sesuai hawa nafsu dan kepentingannya saja.
9. Nilai-nilai
amanah sama penting kedudukannya dengan nilai-nilai siddiq. Siddiq dalam
manajemen pemasaran modern sangat menentukan terciptanya layanan informasi yang
benar. Bahkan, karakter siddiq merupakan dasar yang harus menyertai aktivitas
bisnis sehingga hak atau kepentingan pelanggan tetap terpenuhi.
Selain itu dalam pemasaran salah satu
prinsip yang dikedepankan adalah amanah (kepercayaan) karena perusahaan kalau
sudah memegang amanah dengan penuh, masyarakat akan datang sendiri untuk
menginvestasikan dananya pada perusahaan tersebut. Bagi perusahaan, pebisnis
dan pekerja, sifat amanah akan membawa keuntungan besar. Sebab, ketika mitra
bisnis atau para pembeli memutuskan untuk membelanjakan uangnya,mereka
menganggap pedagang itu dapat dipercaya (amanah). Selain itu, sehebat apa pun
strategi bauran pemasaran (marketing mix) yang bertumpu pada “4P” (product,
price, place, dan promotion) ditempuh, misalnya tidak akan membuahkan sukses
tanpa disertai adanya nilai-nilai amanah.
Kalau dianalisis lebih jauh, rasa percaya
(amanah) ini merupakan landasan bisnis yangkuat. Tanpa adanya rasa percaya dari
mitra bisnis, konsumen dan masyarakat sekitar, dapatdipastikan bisnis
perdagangan apapun baik itu berupa jasa atau barang akan mengalamikegagalan.
Itulah sebabnya, kepercayaan (trust) dianggap sebagai motor penggerak utama
suatu bisnis
10. Saya
berpendapat, terkait perkuliahan studi al qur’an dan hadits sangatlah penting dan
luar biasa kandungan isinya sehingga menambah wawasan keilmuan, studi ini dapat
mengingatkan kita terkait makna al- qur’an dan hadist sebagai pedoman dalam
berkehidupan sehari-hari. Ilmu Al-Quran dan
Al-hadits merupakan ilmu yang tetap eksis/relevan baik masa dulu, sekarang
maupun masa yang akan datang sampai hari kiamat tiba untuk menjadi pedoman
hidup manusia. Dan sesuai perintah agama bahwa Al-Quran dan Hadits merupakan
pedoman utama/pokok . Dalilnya / hukum tidak boleh bertentangan dengan
al-quran.Saya menjadi banyak belajar konsep-konsep dalam Qur'an dan hadist
sehingga semakin menyadari keluasan ilmunya Alloh , kebodohan saya kelihatan
dan menjadikan semangat untuk terus menggali ilmuNya, seerta berusaha
mengamalkannya.
Sehingga saya
dapat memahami bahwa segala sesuatu yang diciptakan Allah SWT pasti ada
manfaatnya. Al Quran mengandung banyak pokok ajaran sehingga seluruh hidup dan
kehidupan ini menjadi teratur. Oleh karena itu di dalam Al Quran terdapat
ayat-ayat yang menjelaskan tentang fungsi Al Quran, sebagit :
1.
Petunjuk bagi Manusia
Al
Quran adalah kitab suci yang diwahyukan Allah SWT kepada Nabi Muhammad Saw
sebagai rahmat dan petunjuk bagi manusia yang beriman dan bertakwa daam hidup
dan kehidupannya. Hal ini sesuai firman Allah dalam Surat Al A'raf ayat 52:
"Sungguh, Kami telah mendatangkan Kitab (Al-Qur'an) kepada mereka, yang
Kami jelaskan atas dasar pengetahuan, sebagai petunjuk dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman."
Hal ini dapat terlihat bagi siapa saja (manusia) yang
mengikuti petunjuk Al Quran akan mendapatkan kemuliaan, kejayaan, keselamatan,
dan kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat.
2.Sumber
Pokok Ajaran Islam
Sebab
dari Al Quranlah diambil segala pokok syariat dan dalil-dalil syar'i yang
mencakup seluruh aspek hukum bagi manusia dalam menjalani hidup di dunia atau
di akhirat. Hal ini sesuai dengan firman Allah Surat An Nisa ayat 105: Sungguh,
Kami telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad) membawa kebenaran,
agar engkau mengadili antara manusia dengan apa yang telah diajarkan Allah
kepadamu, dan janganlah engkau menjadi penentang (orang yang tidak bersalah),
karena (membela) orang yang berkhianat,
a. Pengajaran
bagi Manusia
Al
Quran adalah pengajaran bagi manusia. Karena itu manusia mengetahui jalan yang
hak dan batil, antara yang benar dan yang sesat dan lainnya. Hal ini tercantum
dalam Surat Yunus ayat 57 : Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu
pelajaran (Al-Qur'an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada
dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman.
Fungsi Al Quran itulah menjadikan Al Quran memiliki
peran yang sangat penting dalam menjalani hidup. Tujuannya agar hidup berjalan
kebenaran dan keselamatan di dunia dan juga dalam kehidupan akhirat.