5 Prinsip Asesmen dalam Implementasi Kurikulum Merdeka

Daftar Isi

 5 Prinsip Asesmen dalam Implementasi Kurikulum Merdeka

PURBALINGGA(kangprayit.com) Dalam Implementasi Kurikulum Merdeka sebagai program unggulan Kemendikbud RI yang didalamnya ada banyak materi yang harus dikuasai oleh Guru Penggerak.

Salah satu materinya adalah Asesmen untuk pelaporan hasil belajar siswa yang manfaat asesmen ini adalah untuk siswa, Guru, orang tua, kepala sekolah dan Pengawas sesuai dengan kapasitasnya masing-masing.

Lokakarya Program Sekolah Penggerak Angkatan 2 di Bralink Grand Hotel by Azana pada Selasa (26-10-22) foto:kangprayit.com

Kurikulum Merdeka Belajar menjadi salah satu solusi pemulihan pembelajaran untuk pendidikan di Indonesia. Solusi ini diambil sebagai akibat dari kondisi pendidikan di Indonesia yang mengalami ketertinggalan pembelajaran akibat pandemic atau disebut dengan learning loss.

Dalam penerapan Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar ada beberapa prinsip asesmen yang diterapkan. Beberapa prinsip asesmen ini digunakan untuk menunjang pelaksanaan Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar.

Pada dasarnya, prinsip asesmen dan pembelajaran merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Asesmen disebut juga penilaian yang merupakan proses pengolahan dan pengumpulan informasi untuk mengukur pencapaian hasil pembelajaran peserta didik.

Seperti yang dikutip dari laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, terdapat lima prinsip asesmen yang diterapkan dalam Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar.  Yuk simak penjelasan 5 prinsip asesmen kurikulum merdeka selengkapnya berikut ini.

Adapun lima prinsip asesmen tersebut adalah sebagai berikut:


1. Asesmen merupakan bagian terpadu

Asesmen merupakan bagian terpadu yang memiliki maksud yaitu bahwa pembelajaran dan asesmen merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Oleh sebab itu, asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitasi pembelajaran, serta penyediaan informasi yang holistik sebagai umpan balik.

2. Dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen

Prinsip asesmen yang kedua dalam penerapan Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar adalah dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen.

Namun, terdapat keleluasaan pada segi teknik dan waktu pelaksanaan supaya efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya.

3. Dirancang secara adil, proporsional, valid, serta dapat dipercaya

Asesmen harus dirancang dengan adil, proporsional, valid dan dapat dipercaya (reliable) untuk menjelaskan kemajuan belajar, menentukan keputusan tentang langkah, serta sebagai dasar menyusun program pembelajaran selanjutnya.

4. Laporan bersifat sederhana dan informatif

Prinsip selanjutnya yaitu sebaiknya laporan dari asesmen disajikan secara sederhana dan seinformatif mungkin. Hal ini bertujuan agar peserta didik maupun orang tua siswa dapat memahaminya. Informasi bisa berupa penilaian karakter dan kompetensi yang berhasil dicapai.

5. Hasil asesmen digunakan sebagai bahan refleksi

Pelaksanaan asesmen tidak hanya dilakukan sebatas untuk penilaian peserta didik saja. Namun juga, asesmen juga bermanfaat sebagai bahan refleksi dari capaian pembelajaran peserta didik untuk menentukan rencana tindak lanjut selanjutnya.

Itulah lima prinsip asesmen yang diterapkan dalam Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar. Adanya kelima prinsip asesmen ini adalah untuk mendukung dan menunjang pelaksanaan dari Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar.

Demikian informasi mengenai 5 Prinsip Asesmen Kurikulum Merdeka, semoga dapat bermanfaat serta menambah wawasan bagi Anda dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka agar lebih maksimal sesuai yang diharapkan pemerintah.