Makalah sistem rewerd and punishment

Daftar Isi

 

MAKALAH

SISTEM REWARD AND PUNISHMENT

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah

Managemen Sumber Daya Manusia

 



 

logo iainu Kenbumen

 

 

 

Dosen Pengampu : Dr.Muhyidin,S.Ag.,M.Pd.I

 

 

Disusun Oleh : Warsito (2110895)

Triyatno (2110909)

Yuli Lestari (2110911)

 

 

 

MANAGEMEN PENDIDIKAN ISLAM PASCA SARJANA IAINU KEBUMEN TAHUN AJARAN 2022


KATA PENGANTAR

 

 

Alhamdulilah, puji syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan kita beribu-ribu nikmat sehingga makalah dengan judul “ Sistem Reward and Punishment “ ini dapat selesai tepat pada waktunya. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada pihak yang telah membantu demi tersusunnya makalah ini.

Kami selaku penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurang. Oleh karena itu kami mengharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi menutupi kekurangan yang terdapat dalam makalah ini.

Semoga makalah singkat ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca pada umumnya dan penuli pada khususnya. Terimakasih.

 

 

 

 

 

Tim Penulis


BAB I PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang

Masalah sumber daya manusia masih menjadi sorotan utama bagi perusahaan untuk tetap bertahan di era globalisasi . Sumber daya manusia mempunyai peran dalam setiap kegiatan perusahaan , walaupun didukung dengan sarana dan prasarana serta sumber daya alam yang memadahi, tetapi tanpa dukungan sumber daya manusia yang handal kegiatan perusahaan tidak akan terselesaikan dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa sumber daya manusia merupakan kunci pokok yang harus di perhatikan dengan segala kebutuhannya. Sebagai kunci pokok sumber daya manusia akan menentukan keberhasilan pelaksanaan kegiatan di sebuah perusahaan . Tuntutan perusahaan untuk memperoleh , mengembangkan dan mempertahankan sumber daya manusia semakin mendesak sesuai dengan dinamika lingkungan yang selalu berubah. Pentingnya peranan sumber daya manusia tercermin dari kebutuhan perusahaan untuk membuat strategi manajemen sumber daya manusia sejajar dengan pentingnya strategi di bidang lainnya.

Manajemen sumber daya manusia merupakan program , aktifitas untuk mendapatkan , mengembangkan , memelihara dan mendayagunakan sumber daya manusia untuk mendukung berlangsungnya sebuah perusahaan untuk mencapai tujuannya. Dalam mencapai tujuan perusahaan , dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas . Kualitas atau kinerja guru harus selalu di pelihara dan ditingkatkan , salah satunya dengan cara penerapan reward dan punishment di perusahaan . Oleh karena itu untuk meningkatkan kinerja yang efektif, maka perusahaan harus memperhatikan kebutuhan pegawainya dengan baik. Adapun bentuk perhatian tersebut dengan meningkatkan motivasi pegawai dalam bentuk kompensasi yang diberikan berupa penghargaan ( reward ) yang layak dan apabila melanggar aturan dalam perusahaan harus diberikan sanksi yang setimpal serta adil .

Kekeliruan dalam menerapkan sistem kompensasi , khususnya sistem penghargaan akan berakibat motivasi dan tidak adanya kepuasan kerja dikalangan pegawai dan apabila hal tersebut terjadi dapat menyebabkan rendahnya kinerja pegawai maupun organisasi. Beberapa fakta menunjukkan bahwa rendahnay reward dan punishment pada organisasi menunjukan bahwa pertumbuhan dan daya kompetitif


dihasilkan melalui pengembangan ketrampilan tinggi bagi karyawan , kekhasan kultur organisasi, sistem maupun proses manajemennya.

Manajemen sumber daya manusia memiliki inti inti pembahasan seperti kinerja karyawan , disiplin kerja , motivasi dan lainnya. Peningkatan kinerja karyawan akan membawa kemajuan bagi perusahaan untuk bertahan dalam sebuah persaingan bisnis yang tidak stabil. Oleh karena itu upaya untuk meningkatkan kinerja karyawan merupakan tantangan manajemen yang paling serius karena keberhasilan tujuan dan kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada kualitas kinerja sumber daya manusia yang ada didalamnya. Penerapan rewar dan punishment menjadi perhatian penuh bagi manajerial demi tercapainya kinerja yang efektif. Bagi beberapa karyawan yang belum terbiasa dengan pengawasan ketat kebanyakan dari mereka tertekan dan beberapa karyawan yang lain menganggap bahwa itu sebagai motivator untuk mengingkatkan kinerja mereka secara keseluruhan .

Dari uraian diatas maka penulis akan mengambil judul tentang “Sistem Reward dan Punishment “.

B.      Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas maka rumusan masalahnya adalah :

1.      Bagaimana Pengertia Reward ?

2.      Bagaimana Bentuk Reward ?

3.      Bagaimana Fungsi dan Tujuan Reward ?

4.      Bagaimana PengertianPunishment ?

5.      Bagaiaman Jenis-Jenis Punishment ?

6.      Bagaimana Fungsi dan Tujuan Punishment ?

7.      Bagaimana Sistem Reward dan Punishment dalam lslam ?


 

 

 

A.     Pengertian Reward


BAB II PEMBAHASAN


Kata reward secara bahasa berarti ganjaran, upah, hadiah1. Sedangkan dalam Kamus Lengkap Psikologi, reward merupakan sembarang perangsang, situasi, atau pernyataan lisan yang bisa menghasilkan kepuasan atau menambah kemungkinan suatu perbuatan2. Menurut Henri Simamora, reward adalah insentif yang mengaitkan bayaran atas dasar untuk dapat meningkatkan produktivitas para karyawan guna mencapai keunggulan yang kompetitif3. Reward juga dapat diartikan ganjaran, hadiah, penghargaan atau imbalan yang bertujuan agar seseorang menjadi lebih giat lagi usahanya untuk memperbaiki atau meningkatkan kinerja yang telah dicapai4.

Kata reward dalam bahasa Arab mempunyai makna tsawab atau ganjaran. Dalam Al-qur’an kata tsawab banyak sekali dijumpai, khususnya ketika berbicara tentang apa yang akan diterima oleh seseorang baik di dunia maupun di akhirat dari amal perbuatannya. Kata tsawab dalam beberapa ayat seperti Ali Imran ayat 145, 148 dan 149, An-Nisa ayat 34, al-Kahfi 31 dan surat al-Qashash ayat 80 selalu diterjemahkan kepada balasan yang baik5. Haselman dengan mengutip dari Francisca memfokuskan reward sebagai hadiah atau bonus yang diberikan karena prestasi seseorang. Reward dapat berwujud banyak rupa. Paling sederhana berupa kata-kata seperti pujian adalah salah satu bentuknya6.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa reward adalah suatu penghargaan yang diberikan kepada seseorang atas prestasi atau kinerja baik yang diraih dalam bentuk kata-kata, barang, ataupun dalam bentuk yang lainnya.

B.     Bentuk Reward

Reward secara umum dapat berupa kata-kata, barang ataupun bentuk lainnya.

Komponen utama sistem reward terdiri atas elemen – elemen berikut:

a.       Penghargaan Intrinsik

 

 

 


1 Hasan Shadily, John M. Echols,2004,Kamus Inggris Indonesia, Jakarta:PT Gramedia Utama, h. 200

2 J. P Chapilin,2004,Kamus Lengkap Psikologi, Cetakan ke Sembilan. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.

3 Henry Simamora, 2004,Manajemen Sumber Daya Manusia,Yogyakarta : STIE YKPN, h. 514

4 Bambang Nugroho,Reward dan Punishment dalam Buletin Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum, IV, Edisi no. 6 Juni 2006, h. 5

5 Binti Maunah, Metode Pengajaran Agama islam (Yogyakarta : Teras,2009), h.108

6 Haselman, et al, “Analisis Reward dan Punishment Pada Kantor Perum Damri Makasar (Studi Kasus Kantor Perum Damri Makasar)”, Jurnal Ekonomi, 2011, h. 4


Penghargaan intrinsik adalah penghargaan yang diberikan dalam bentuk penghargaan fiksi, yaitu penghargaan yang didasarkan pada tanggung jawab karyawan dalam melaksanakan pekerjaanya serta prestasi atau kinerja mereka yang tinggi7. Dengan kata lain penghargaan intrinsik adalah penghargaan yang berasal dari dalam diri seorang. Contoh penghargaan intrinsik adalah kebanggaan, pencapaian, pertumbuhan, dan perkembangan yang didapatkan lewat tantangan dalam pekerjaan.

b.      Gaji dan Bonus

Gaji merupakan komponen reward yang sangat penting bagi seorang karyawan. Gaji dalam hal ini dapat meliputi gaji pokok, tambahan kompensasi keuangan berupa bonus dan pemberian saham. Reward terhadap kinerja yang tinggi dapat diberikan dalam bentuk kenaikan gaji, pemberian bonus atau pemberian saham.

Paket gaji yang diberikan sebagai reward meliputi beberapa komponen sebagai berikut :

1.      Kenaikan gaji pokok

2.      Tambahan honorarium

3.      Insentif jangka pendek

4.      Insentif jangka panjang

c.       Kesejahteraan

Kesejahteraan juga merupakan komponen yang penting dalam pemberian reward. Berbagai program kesejahteraan yang dapat diberikan organisasi sebagai bentuk pemberian reward atas prestasi kerja, misalnya:

1.      Tunjangan             : tunjangan yang bisa diberikan sebagai reward meliputi tunjangan jabatan, tunjangan struktual, tunjangan kesehatan, tunjangan pendidikan anak, tunjangan keluarga, dan tunjangan hari tua.

2.         Fasilitas kerja    : Contoh Fasilitas yang bisa diberikan sebagai reward

misalnya kendaraan dinas, sopir pribadi dan rumah dinas.

3.       Rohani                  : Kesejahteraan Rohani yang dapat diberikan sebagai

reward misalnya rekreasi, liburan, paket ibadah dan sebagainya.

 

 

 

 

 


7 Torang Syamsir, Organisasi dan manajemen, Alfabeta, Badung,2014, h.200-201


Menurut Ivancevich, Konopaske dan Matteson dalam Gania, reward dibagi menjadi dua jenis yaitu ekstrinsik dan intrinsik8 :

a.      Penghargaan Ekstrinsik ( Ekstrinsic Rewards )

Penghargaan ekstrensik adalah bentuk penghargaan yang berasal dari luar diri seseorang. Penghargaan ekstrinsik sendiri dibagi menjadi penghargaan finansial dan penghargaan non-finansial. Jenis penghargaan finansial meliputi :

1.       Upah dan Gaji

Upah adalah pembayaran untuk pelayanan kerja atau uang yang biasanya dibayarkan kepada seseorang dengan hitungan per jam, per hari dan per setengah hari. Sedangkan gaji merupakan uang yang dibayarkan kepada karyawan atau pegawai atas jasa pelayanan dan diberikan bulanan9.

2.       Tunjangan Karyawan

Tunjangan adalah tambahan pendapatan di luar gaji sebagai bantuan dari perusahaan, lembaga, atau institusi tempat bekerja. Tunjangan karyawan bisa berupa dana pensiun, perawatan di rumah sakit, BPJS, dan liburan.

3.       Bonus dan Insentif

Menurut Rivai, Insentif dapat diartikan sebagai pembayaran yang dikaitkan dengan kinerja dan gain sharing, sebagai sebagai pembagian keuntungan bagi pegawai akibat peningkatan produktivitas atau penghematan biaya. Sistem ini merupakan bentuk lain dari kompensasi langsung diluar gaji dan upah yang merupakan kompensasi tetap, yang disebut sistem kompensasi berdasarkan kinerja (pay for performance plan)10.

Adapun penghargaan non-finansial dibagi menjadi dua, yaitu :

1.       Penghargaan interpersonal

Penghargaan interpersonal atau biasa disebut dengan penghargaan antar pribadi, manajer memiliki sejumlah kekuasaan untuk mendistribusikan penghargaan interpersonal, seperti status dan pengakuan11.


8 Ivancevich, et al. Perilaku Manajemen dan Organisasi, alih bahasa Gina Gania, Jakarta : Erlangga, 2006, h. 226

9 A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Cet. Kesembilan, 2009, h. 85

10 Verithzal Rivai,Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, Edisi 2, Jakarta: Rajawali Press, Cet ke-3, 2010, h. 767

11 Ivancevich, et al, Perilaku h. 226


2.       Promosi Jabatan

Manajer menjadikan penghargaan promosi sebagai usaha untuk menempatkan orang yang tepat pada pekerjaan yang tepat. Kinerja jika diukur dengan akurat, sering kali memberikan pertimbangan yang signifikan dalam alokasi penghargaan promosi12.

b.      Penghargaan Intrinsik ( Intrinsic Rewards )

Penghargaan intrinsik adalah pengharagaan yang berasal dari dalam diri seseorang. Penghargaan intrinsik merupakan penghargaan yang diatur oleh diri sendiri. Penghargaan intrinsik meliputi penyelesaian, pencapaian, dan otonomi13.

1.       Penyelesaian ( completion )

Kemampuan untuk memulai dan menyelesaikan suatu pekerjaan merupakan hal yang sangat penting bagi sebagian orang. Beberapa orang memiliki kebutuhan untuk menyelesaikan tugas dan efek dari menyelesaikan tugas bagi seseorang merupakan suatu bentuk penghargaan pada diri sendiri.

2.       Pencapaian ( achievment )

Pencapaian merupakan penghargaan yang muncul dalam diri sendiri, yang diperoleh ketika seseorang meraih suatu tujuan yang menantang.

3.       Otonomi ( autonomy )

Sebagian orang menginginkan pekerjaan yang memberikan hak untuk mengambil keputusan dan bekerja tanpa diawasi dengan ketat. Perasaan otonomi dapat dihasilkan dari kebebasan melakukan apa yang terbaik oleh karyawan dalam situasi tertentu.

C.     Fungsi dan Tujuan Reward

Ada 3 fungsi penting dari reward yang berperan besar bagi pembentukan tingkah laku, yaitu:

1.    Mempekuat motivasi untuk memacu diri agar mencapai prestasi.

2.    Memberikan tanda bagi seseorang yang memiliki kemampuan lebih.

3.    Bersifat universal.

 

 


12 Ibid.

13 Sugeng Aribowo, Sistem Reward Dan Punishment Bagi Karyawan Di Cv. Abadi Jaya Kudus Dalam Perspektif Manajemen Syari’ah, Semarang : tidak diterbitkan, 2016.h.18


Adapun tujuan reward seperti yang dikemukakan oleh taylor dalammanullang adalah sebagai berikut:

1.    Menarik (merangsang) seseorang agar mau bergabung dengan perusahaan.

2.    Mempertahankan karyawan yang ada agar tetap mau bekerja di perusahaan.

3.    Memberi lebih banyak dorongan agar para karyawan tetap berprestasi.

Menurut T. Hani Handoko tujuan dari adanya reward antara lain meperoleh karyawan yang qualified, mempertahankan karyawan yang ada, menjamin keadilan, menghargai perilaku yang diinginkan, mengendalikan biaya-biaya, dan memenuhi peraturan legal14.

D.     Pengertian Punishment

Kata punishment dalam bahasa Indonesia disebut dengan hukuman. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, hukuman memiliki arti siksa dan sebagainya yang dikenakan kepada orang yang melanggar undang-undang dan sebagainya. E.B. Hurlock mendefinisikan punishment means to impose a penalty on a person for a fault, offense or violation in retribution or retaliation” yang artinya hukuman adalah menjatuhkan suatu siksa kepada seseorang karena suatu pelanggaran atau kesalahan sebagai ganjaran atau pembalasan15.

Menurut M. Ngalim Purwanto “punishment (hukuman) adalah penderitaan yang diberikan atau ditimbulkan dengan sengaja oleh seseorang (orang tua, guru, dan sebagainya) sesudah terjadi suatu pelanggaran, kejahatan atau kesalahan16. Adapun menurut Mangkunegara, punishment adalah “ancaman hukuman yang bertujuan untuk memperbaiki kinerja karyawan pelanggar, memelihara peraturan yang berlaku dan memberikan pelajaran kepada pelanggar”17.

Punishment dapat di artikan sebagai hukuman yang diberikan kepada seseorang karena melanggar peraturan, atau melakukan suatu kesalahan.

E.     Jenis-Jenis Punishment

Menurut Indrakusuma, secara garis besar punishment dapat dibedakan dua macam, yaitu punishment preventif dan punishment represif18.

 


14 T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta : BPFE, 2000, cet ke-4, h.155

15 Elizabeth B. Hurlock, Child Development, Tokyo Japan: Grawhill Kogatus, 1978, h. 396

16 M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis Dan Praktis, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006),

h.186

17 A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen…,h. 130

18 Indrakusuma Amir, Pengantar Ilmu Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional, 2000, h. 142


1.      Punishment Preventif

Punishment preventif adalah punishment yang dilakukan dengan tujuan agar tidak atau jangan terjadi pelanggaran.. Dalam arti lain, punishment preventif adalah hukuman yang bersifat pencegahan. Tujuan dari hukuman ini adalah untuk menjaga agar hal-hal yang dapat menghambat atau mengganggu kelancaran dari proses pekerjaan dapat dihindarkan. Punishment preventif dapat berupa tata tertib, anjuran atau perintah, larangan, paksaan, dan disiplin.

2.      Punishment Represif

Punishment represif adalah punishment yang dilakukan karena adanya suatu pelanggaran. Punishment ini dilakukan setelah terjadi pelanggaran atau kesalahan. Punishment refresif diadakan bila terjadi suatu perbuatan yang dianggap bertentangan dengan peraturan-peraturan atau suatu perbuatan yang dianggap melanggar peraturan. Adapun tujuan dari punishment represif adalah membuat jera pelaku pelangggaran. Hal-hal yang termasuk dalam punishment represif adalah pemberitahuan, teguran, peringatan, dan hukuman.

Sedangkan, menurut Veithzal Rivai jenis-jenis punishment dapat dijabarkan seperti berikut19:

a.    Hukuman Ringan meliputi : teguran lisan kepada karyawan, teguran tertulis, dan pernyataan tidak puas secara tidak tertulis.

b.    Hukuman Sedang meliputi : penundaan kenaikan gaji, pengurangan gaji, dan penundaan kenaikan pangkat atau promosi.

c.    Hukuman Berat meliputi : penurunan pangkat, pemberhentian kerja atas permintaan karyawan, dan pemutusan hubungan kerja.

F.     Fungsi dan Tujuan Punishment

Fungsi penting dari punishment yang berperan besar bagi pembentukan tingkah laku adalah sebagai berikut :

a.    Membatasi perilaku Punishment mengahalangi terjadinya pengulangan tingkah laku yang tidak diharapkan.

b.    Bersifat mendidik. Memperkuat motivasi untuk menghindarkan diri dari tingkah laku yang tidak diharapkan.

Adapun tujuan dari diterapkannya punishment adalah sebagai berikut:

 

 


19 Verithzal Rivai,Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, Edisi 2, Jakarta: Rajawali Press, Cet ke-3, 2010.h.


a.    Mengatur tata tertib dalam masyarakat secara damai dan adil.

b.    Mengabdi tujuan negara yang intinya mendatangkan kemakmuran dan kebahagiaan rakyatnya.

Pada intinya tujuan dari punishment adalah membuat pelaku jera dengan pelanggaran yang dilakukan, sehingga tidak akan mengulangi kesalahan yang sama.

G.     Sistem Reward and Punishment dalam Pandangan Islam

Dalam Islam terdapat istilah basyir (berita gembira) dan nadzir ( ancaman) yang dianalogikan sebagai reward (penghargaan) dan punishment (hukuman). Rasulullah SAW. adalah seorang pemberi berita gembira dan pemberi berita ancaman (basyiran wa nadziran). Keduanya merupak satu kesatuan yang tidak boleh dipisahkan20.

Dalam Islam, kita juga mengenal istilah pahala dan dosa, yang mana pahala adalah hadiah yang diberikan kepada seseorang yang mengerjakan amal sholeh, sedangkan dosa adalah hukuman yang didapat oleh orang yang melakukan suatu pelanggaran. Segala hal yang dilakukan oleh manusia pasti akan mendapatkan balasan dari Allah swt. perbuatan baik akan mendapatkan balasan baik, dan perbuatan buruk akan mendapatkan balasan yang buruk pula.

Contoh ayat yang menjelaskan tentang amal sholeh adalah sebagai berikut :

1.  Q.S Al-Baqoroh ayat 25


ْتح ِّت َها اْل َا ْن ٰه ُرۗ


م ْن ي


تجر


ج sٰنت


ت ا sَن َل ُه ْم


ِّل ٰح ص


و َع ِّم ُلوا ال


ُن ْوا ا َم


و َب ِّsش ِّر ا َsل ِّذيْ َن


 

“Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan berbuat kebajikan, bahwa untuk mereka (disediakan) surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai.”

2.  Q.S. Ali-Imron ayat 144


ك ِّر ْي َن


ج ِّزى ال sٰش


َس َن و


م ْن َهاۗ


ِّت ٖه ن ْؤ


ب اْل ٰا ِّخ َر ِّة


َوا ث


ِّر ْد ي


َهاۚ َو َم ْن م ْن


ِّت ٖه ن ْؤ


ب ال sُدنْيا


َوا ث


ِّر ْد ي


و َم ْن


“Barangsiapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala (dunia) itu, dan barangsiapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala (akhirat) itu, dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.”

Sedangkan contoh ayat yang berisikan ancaman Allah Swt kepada manusia adalah sebagai berikut :

 

 


20 K.H. Didin Hafidhuddin,Manajemen Syariah Dalam Praktik Jakarta : Gema Insani Press, 2003, h. 136


 

 


1.      Q.S Al-Hijr Ayat 43


ج َه َsن َم َل َم ْو ِّع ُد ُه ْم َا ْج َم ِّع ْي َن


و ِّا sَن


 

“Dan sungguh, Jahanam itu benar-benar (tempat) yang telah dijanjikan untuk mereka (pengikut setan) semuanya”.

2.      Q.S An-Nisa Ayat 173


ض ِّل ٖهۚ َو َا sَما


ْن ف م


 ْم و َي ِّز ْي ُد ُه  ْم اج ْو َر ُه


ص ِّل ٰحت ف ُي َو ِّsف ْي ِّه ْم


و َع ِّم ُلوا ال


ف َا sَما ا sلَ ِّذيْ َن ا َم ُن ْوا


م ْن د ْو ِّن


ُه  ْم ل


ا ِّل ْي ًما  sَ َولا   ِّيج ُد ْو َن


ف ُي َع sِّذ ُب ُه ْم ع َذا ًبا


الsَ ِّذيْ َن ا ْس َت ْنك ُف ْوا وا ْس َتك َب ُر ْوا


ن ِّص ْي ًرا


وَلا


وِّل sًيا


اللsٰ ِّه


 

 

“Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, Allah akan menyempurnakan pahala bagi mereka dan menambah sebagian dari karunia-Nya. Sedangkan orang-orang yang enggan (menyembah Allah) dan menyombongkan diri, maka Allah akan mengazab mereka dengan azab yang pedih. Dan mereka tidak akan mendapatkan pelindung dan penolong selain Allah”.


 

 

A. Kesimpulan


BAB III PENUTUP


Dari pemaparan yang dijelaskan di atas maka kita dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1.      Reward adalah penghargaan yang diberikan kepada karyawan yang berprestasi atau berhasil dalam melaksanakan tugas dengan baik, sedangkan Punishment adalah hukuman yang diberikan kepada karyawan yang melanggar atau melakukan suatu kesalahan.

2.      Reward secara umum dibedakan menjadi 3 bentuk, yaitu Penghargaan intrinsik, gaji dan bonus, serta kesejahteraan. Adapun punishment dibedakan menjadi dua, yaitu preventif dan represif.

3.      Tujuan dari reward adalah untuk membuat seseorang lebih termotivasi dalam bekerja dan melakukan pekerjaan, sedangkan punishment bertujuan untuk memberikan efek pencegahan dan efek jera kepada karyawan yang melakukan pelanggaran.

4.      Dalam Islam antara Reward dan Punishment adalah dua hal yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Dalam Islam reward dan punishment dikenal dengan istilah basyiran wa nadziran ( berita baik dan ancaman ) atau tsawab ( Pahala ) dan siksa .


DAFTAR PUSTAKA

Amir, Indrakusuma.2000. Pengantar Ilmu Pendidikan. (Surabaya: Usaha Nasional) Aribowo, Sugeng.2016. Sistem Reward Dan Punishment Bagi Karyawan Di Cv. Abadi Jaya

Kudus Dalam Perspektif Manajemen Syari’ah. (Semarang : tidak diterbitkan) Chapilin, J. P.2004. Kamus Lengkap Psikologi. Cetakan ke-9. (Jakarta:PT Raja Grafindo

Persada.)

Hafidhuddin, Didin. 2003. Manajemen Syariah Dalam Praktik (Jakarta : Gema Insani Press) Handoko, T. Hani.2000. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta :

BPFE)

Haselman, et al. 2011. “Analisis Reward dan Punishment Pada Kantor Perum Damri Makasar (Studi Kasus Kantor Perum Damri Makasar)”, Jurnal Ekonomi.

Hurlock, Elizabeth B.1978. Child Development. (Tokyo Japan: Grawhill Kogatus) Ivancevich, et al.2006. Perilaku Manajemen dan Organisasi, alih bahasa Gina Gania.

(Jakarta : Erlangga.)

Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu.2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya)Maunah, Binti.2009. Metode Pengajaran Agama islam (Yogyakarta : Teras)

Nugroho, Bambang.2006. Reward dan Punishment dalam Buletin Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum, IV, Edisi no. 6Shadily, Hasan, John M. Echols.2004.Kamus Inggris Indonesia.(Jakarta:PT Gramedia Utama)

Purwanto, M. Ngalim.2006. Ilmu Pendidikan Teoritis Dan Praktis, (Bandung: Remaja Rosdakarya)

Rivai, Verithzal.2010. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan.Edisi 2. (Jakarta: Rajawali Press)

Simamora, Henry.2004. Manajemen Sumber Daya Manusia.(Yogyakarta : STIE YKPN) Syamsir, Torang.2014. Organisasi dan manajemen. (Badung : Alfabeta)