Lirik Qosidah Satu Abad NU

Daftar Isi

 Sholawat satu abad NU yang dilantunkan dalam perayaan satu abad NU di Sidoarjo ini sempat viral dan menjadi sajian menarik bagi jamaah yang hadir serta warga NU di seluruh dunia.

Lirik Qosidah satu abad NU masih jelas kesemangatan warga NU dalam melantunkannya.

Majda dan tiga lainnya pelantun sholawat asyghil dan satu abad NU

Seorang anak yang masih keturunan pendiri NU yang bernama Majda menjadi sorotan seluruh warga Indonesia, khususnya warga nahdliyin yang hadir dalam acara 1 abad NU.

Majda melantunkan sholawat asyghil bersama tiga temannya, yaitu Azzam Nur Mukjizat, Yasmin Najma Falihah serta Sayed Hasan Syauqi Alaydrus.

Majda dan tiga temannya sukses melantunkan sholawat asyghil 1 abad NU yang dilaksanakan pada Selasa, 7 Februari 2023.

Berikut ulasan selengkapnya mengenai "Lirik Qasidah Nahdliyah 1 Abad NU, Pengungkapan Sejarah dan Harapan 100 Tahun"

Qasidah Nahdliyah merupakan salah satu lagu yang menyenandungkan manaa dari sejarah dan juga harapan NU dalam 100 tahun.

Adapun lirik Qasidah Nahdliyah tersebut merupakan maha karya yang dirang oleh KH Afuifuddin Muhajir.

Dalam berdirinya NU beberapa ulama turut berperan didalamnya seperti Hadratus Syekh KH Hasyim Asy’ari disebutkan dalam qasidah ini.

Selain itu, dalam qasidah juga ditegaskan bahwa NU sangat menjaga akidah Ahli Sunnah wal Jamaah. NU juga selamanya menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Qasidah diakhiri dengan harapan-harapan mulia NU di usianya yang menapaki 1 abad. NU diharapkan mampu menghadapi segala tantangan zaman yang di depan mata.

Berikut lirik Qasidah 1 Abad NU

Lirik: KH Afifuddin Muhajir

بِنَهْضَةِ العُلَمَا اَنْهِضْ عَزَائِمَنَا : نَرْعَى بِهَا الْمَجْدَ وَالْإِسْلَامَ وَالْوَطَنَا

“Dengan Nahdlatul Ulama, kita bangkitkan tekad # Melalui Nahdlatul Ulama kami menjaga kemulian, Islam dan tanah air.

جَمْعِيَّةٌ أَسَّسَتْهَا خَيْرُ كَوْكَبَةٍ   : كَأَنَّهَا البَرْقُ فِي الظَّلْمَاءِ حِيْنَ سَنَا

“Nahdlatul Ulama didirikan bintang-bintang ulama terbaik # Nahdlatul Ulama seperti kilat di kegelapan”

 لَقَدْ بَنَى حَضْرَةُ الشَّيْخِ الْأَسَاسَ لَهَا: أَيْ هَاشِمٌ أَشعَرِي أَعْظِمْ بِهِ مِنَنَا

“Hadlratus Syaikh meletakkan pondasi Nahdlatul Ulama#Yaitu Hasyim Asy’ari yang sosoknya merupakan anugerah luar biasa!”

مِنْ شَيْخِنَا أَيْ خَلِيْلٍ فِي إِشَارَتِهِ : قُطْبِ الْوِلَايَةِ مَنْ رَبَّى مَشَايِخَنَا

“Melalui isyarat Syaikhona Kholil# seorang wali qutub yang mendidik ulama-ulama kami”

فِي كُلِّ أَرْجَاءِ أَرْضٍ يَنْزِلُوْنَ بِهَا : كَانُوْا عَلَى كُلِّ بَحْرِ الْفِتْنَةِ السُّفُنَا

“Mereka tersebar di seluruh penjuru bumi # Mereka laksana bahtera dalam mengarungi lautan fitnah”

إِلَيْهِ أَرْسَلَ يَوْمًا سُبْحَةً وَعَصَا : مِنْ شَيْخِنَا أَسْعَدٍ يَا بَهْجَةَ الْفُطَنَا

“Suatu hari Syaikhona Khalil mengirimkan tasbih dan tongkat kepada Hadlratus Syaikh Hasyim Asy’ari# melalui Syaikh As’ad, kebanggaan para cerdik-pandai”

وَقَدْ تَلاَ آيَةً في هَاشِمٍ فَبَكَى : بُكَاءَ مَنْ سُرَّ فِيْمَا قَدْ رَجَاهُ دَنَا

“Syaikh As’ad membacakan ayat (al-Qur’an) kepada Hadlratus Syaikh Hasyim, dan Syaikh Hasyim menangis # tangis bahagia karena apa yang diharapkannya akan terwujud dengan segera”

وَقَالَ أَسْعَدُ يَا قَهَّارُ مُرْتَجِفَا : وَقَالَ أَسْعَدُ يَا جَبَّارُ مُؤْتَمِنَا

“Syaikh As’ad memaba Yâ Qohhâr dengan gemetar # dan mengucapkan Yâ Jabbâr dengan keyakinan tak tergoyahkan”

عَبْدُ الْوَهَّابِ لَنَا شَيْخٌ وَقُدْوَتُنَا : وَبَعْدَهُ شَيْخُنَا بِشْرِى مُعَلِّمُنَا

“Syaikh Abdul Wahab (Hasbullah) adalah syaikh dan panutan kami, dan setelahnya adalah Syaikh Bisri (Syansuri), guru kami”

أُوْلَئِكَ الْعُلَمَاءُ الأَوْلِيَاءُ لَهُمْ : فَضْلٌ وَسَبْقٌ وَإِحْسَانٌ لِنَهْضَتِنَا

“Mereka adalah para ulama dan wali-wali Allah # yang memiliki kelebihan, persembahan dan kebaikan untuk memajukan jam’iyah kami”

صَانَتْ عَقِيْدَةَ أَهْلِ السُّنَّةِ الكُرَمَا : مِنْ كُلِّ زَيْغٍ غَوِيٍّ يَبْعَثُ الفِتَنَا

“Nahdlatul Ulama menjaga akidah Ahli Sunnah yang mulia#dari setiap penyimpangan yang menimbulkan fitnah”

تَصُوْنُ وَحْدَةَ إِنْدُونِيْسِيَا أَبَدَا : مِنِ افْتِرَاقٍ كَرُوحٍ صَانَتِ البَدَنَا

“Selamanya Nahdlatul Ulama menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia#dari perpecahan, seperti ruh memelihara raga”

لَقَد بَلَغْتِ سَنَامَ الْعِزِّ فِي مِئَةٍ : سِنِيْنَ يَا نَهْضَةَ الدُّنْيَا انْهَضِي زَمَنَا

“Sungguh, Nahdlatul Ulama telah menapaki puncak kejayaan dalam seratus# tahun, wahai kebangkitan dunia, bangkitlah untuk menghadapi tantangan zaman”

Demikian teks lirik lagu satu abad NU yang sempat menjadi vital di jagad dunia Maya, sebagai lagu persembahan NU untuk bangsa Indonesia.

Semoga bermanfaat untuk para pecinta sholawat untuk menggabai barokah para ulama NU dan mengharap syafaat nabi Muhammad Saw.