Tanggapan K.H.Imadudin Usman al-Bantani Tentang Terputusnya Nasab Ba'lawi

Daftar Isi

 Kangprayit.com-Masih hangat bahkan semakin memanas tentang penelitian ilmiah K.H.Imadudin Usman Al Bantani tentang terputusnya nasab habaib atau Ba'lawi.

K.H.ImadudinUsman


Banyak yang mempertanyakan bahkan menyangkal dengan pernyataan" tidak tercatat bukan berarti tidak ada".

Berikut tanggapan k.H.Imadudin Usman di lansir dari website pondok pesantren Nahdlatul Ulum asuhan K.H.Imadudin Usman Al Bantani.

Untuk mempertahankan nasab para habib, mereka menggunakan kaidah:

عدم الوجدان لا يلزم عدم الوجود

“Tidak menemukan bukan berarti tidak ada”.

Dengan kaidah ini, mereka menyatakan bahwa tidak ditemukannya kitab yang menunjukan bahwa Ubaidllah sebagai anak Ahmad bin Isa, bukan berarti kitab itu tidak ada, bisa saja ada hanya saja belum ditemukan.

Penulis menjawab, kitab nasab abad kelima menyebut anak Ahmad bin Isa, tapi tidak menyebut nama Ubaidillah sebagai anak Ahmad. Kitab abad enam menyebut Ahmad bin Isa mempunyai anak tiga: Muhammad, Ali dan Husain. Begitu pula kitab abad tujuh dan delapan, tidak ada yang menyebut Ahmad mempunyai anak Ubadillah. Tidak disebutnya nama Ubadillah sebagai anak Ahmad dalam kitab-kitab selama 550 tahun, menunjukan bahwa Ubadillah ini memang bukan anak Ahmad.

Ubaidillah ini hidup di abad 4 hijriah, ia wafat tahun 383, jika semua kitab pada abad itu dan abad selanjutnya sampai abad 8 tidak menyebut nama Ubaidillah, lalu darimana ulama abad 9 dapat mengetahui bahwa Ubaidillah ini ada, dan bahwa ia anak dari Ahmad?

Ada ungkapan: al ilmu bi adamiddalil (mengetahui tidak adanya dalil), ada pula ungkapan: adamul ilmi biddalil (tidak mengetahui adanya dalil).

Posisi penulis dari dua ungkapan itu, tentang nasab Ba Alawi, adalah mengetahui tidak adanya dalil yang menunjukan Ubaidillah sebagai anak Ahmad bin Isa. 550 tahun nama Ubaidillah tidak disebut sebagai anak Ahmad, lalu muncul ditulis Habib Ali al-Sakran tahun 895 H. bahwa Ubidillah adalah anak Ahmad bin Isa. Berarti keluarga Ba Alawi lah yang pertama menyebut itu. Tidak disebut sama sekali oleh ulama nasab.

Sangat menarik untuk disimak dan ditelaah sebab ini tentang keilmuan ,semoga bermanfaat.